Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Memenuhi Harapan Orang Lain Tanpa Mengabaikan Keinginan Pribadi?

15 Mei 2023   19:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   19:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by KOBU Agency on Unsplash 

Temukan keseimbangan antara memenuhi harapan orang lain dan mengejar keinginan pribadi dengan memahami perbedaan keduanya dan menjaga kesehatan mental. Ciptakan harmoni dalam hidup melalui komunikasi jujur dan pengambilan keputusan bijaksana.

Keseimbangan Hidup yang Dinamis

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang penuh tuntutan, terkadang sulit untuk menemukan keseimbangan antara memenuhi harapan orang lain dan mengejar keinginan pribadi. Pasalnya, kita semua tahu bahwa setiap individu memiliki aspirasi dan tujuan hidup yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana caranya agar bisa memenuhi ekspektasi orang lain, tanpa mengorbankan impian kita sendiri? Nah, mari kita bahas bersama!

Harapan vs Keinginan: Mengenal Perbedaannya

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa harapan dan keinginan merupakan dua hal yang berbeda. Harapan adalah sesuatu yang diharapkan atau diinginkan oleh orang lain, baik itu keluarga, teman, ataupun atasan. Sementara itu, keinginan pribadi adalah impian dan tujuan yang ingin kita capai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Kedua elemen ini sebenarnya saling berkaitan, karena keinginan pribadi kita kerap dipengaruhi oleh harapan orang lain. Namun, jangan biarkan harapan orang lain mengendalikan hidup kita. Ingat, kita punya hak untuk menentukan pilihan sendiri dan mengejar kebahagiaan.

Prioritaskan Kebahagiaan Sendiri

Kunci utama dalam mencapai keseimbangan antara harapan orang lain dan keinginan pribadi adalah dengan memprioritaskan kebahagiaan sendiri. Tidak ada salahnya untuk mengejar kebahagiaan, asalkan cara yang ditempuh tidak merugikan orang lain. Dalam hal ini, filsafat "Egoisme Etis" yang diajukan oleh Ayn Rand dapat menjadi referensi menarik.

Egoisme Etis mengajarkan bahwa kebahagiaan individu adalah tujuan moral tertinggi dalam hidup. Dengan demikian, kita harus berani menempatkan kepentingan diri sendiri di atas segalanya, meskipun terkadang harus berbeda dengan harapan orang lain. Hal ini bukan berarti kita menjadi pribadi yang egois, melainkan hanya memprioritaskan diri sendiri dalam mengambil keputusan hidup.

Menyampaikan Perasaan dengan Jujur dan Tegas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun