Mohon tunggu...
Denovan Satriandika
Denovan Satriandika Mohon Tunggu... Editor - Curat Coretan Pribadi

Fans Layar Kaca

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Denovan: Final Euro 2021, Italia Atraktif, Inggris Adaptif

10 Juli 2021   13:10 Diperbarui: 10 Juli 2021   13:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piala Eropa 2021 akan menjalani laga pamungkasnya Senin dinihari (11/07/2021). Inggris yang begitu yakin akan merengkuh gelar Euro pertamanya akan ditantang oleh Italia yang sedang menjalani masa bulan madunya pasca hancur lebur setelah gagal lolos Piala Dunia 2018. Wembley akan jadi saksi pertarungan antara Tiga Singa melawan Sang Gladiator.
.
Inggris berada dalam momentum yang tinggi setelah menjalani trend positif selama Euro ini. Hanya kebobolan 1 gol selama turnamen, Inggris nyaris tak mendapat kesulitan berarti dari lawannya. Kroasia, Rep. Ceko, Ukraina, Denmark sampai Jerman dilibas habis. Solidnya Lini pertahanan, kokohnya 2 DM yakni Kalvin Phillips dan Declan Rice serta cepatnya sisi sayap merupakan alasan mengapa anak asuh Gareth Southgate ini bisa mencapai babak Final edisi inj.
.
Phillips dan Rice memang menjadi nafas Inggris selama Euro ini, Phillips sepanjang turnamen menorehkan 3 tackle dan 6 intercept sementara Rice dengan 11 interceptnya juga diimbangi dalam kemampuan mendistribusikan bola. Terbukti akurasi passing pemain West Ham ini mencapai 92 persen. Artinya, solidnya lini pertahanan Inggris dipengaruhi oleh kokohnya Rice dan Phillips dalam melindungi duet John Stones dan Hary Maguire dari serangan lawan.
.
Di lini depan Inggris memang bukan tim yang produktif. Kendati sempat menggulung Ukraina 4 gol tanpa balas di perempat final, sejatinya Inggris sempat kesulitan mencetak gol selama fase grup. Dengan rataan 1,3 gol per laga. Inggris hanya sanggup mencetak 2 gol selama fase grup dan Harry Kane, sang predator baru mencetak gol di babak 16 besar. Jika dibedah, hal tersebut wajar karena Inggris selama diasuh Southgate merupakan tim yang adaptif. Sehingga mereka tidak terpaku pada 1 sistem, tergantung lawan yang dihadapi.
.
Menghadapi Jerman, mereka bermain rapat dengan 3-4-3 yang bertransformasi menjadi 5-3-2 saat bertahan dimana Kierran Trippier dan Luke Shaw akan turun kebelakang mengcover Stones, Maguire dan Kyle Walker. Sementara saat melawan Ukraina dan Denmark, Inggris bermain lebih menyerang dengan 4-2-3-1 yang dimana Mason Mount dijadikan poros serangan Three Lions.
.
Sementara itu, Italia merupakan tim paling menghibur selama pagelaran Euro ini, mereka mencetak 12 gol dan hanya kemasukan 3 gol dari 6 pertandingan. Tim ini memang bukan tim yang mengandalkan 1-2 orang pemain. Kebersamaan menjadi kekuatan Gli Azzurri selama Euro. Semua pemain terlibat dalam posisi menyerang maupun bertahan. Lorenzo Insigne, Ciro Immobile dan Federico Chiesa bukanlah pemain depan yang menunggu bola. Mereka rajin menjemput bola ketengah untuk membantu Nicolo Barella dan Jorginho dalam merancang serangan. Atraktifnya 3 penyerang Italy ditambah Domenico Berardi membuat lini depan mereka dapat dbuktikan dengan total 58 shot selama Euro dari 4 pemain tersebut
.
Di lini tengah, Jorginho merupakan metronom tim, dengan akurasi passing mencapai 93 persen dari total 413 passing dan 6 chances created. Ia menjelma menjadi dirijen dari setiap serangan Italia. Tak hanya itu, Jorginho juga berperan sebagai orang pertama menahan setiap serangan dengan 4 tackle dan 21 intercept. Italia kini mempunyai deep lying playmaker baru pengganti Andrea Pirlo.
.
Dilema besar bagi Roberto Mancini ada di 1 slot gelandangnya selain Jorginho dan Barella. Yakni antara Manuel Locatelli atau Marco Verratti. Verratti adalah pemain flamboyan, ia pemain yang punya visi dan passing yang mumpuni. Bahkan Verratti merupaka pemain terbanyak Italia yang membuat chances created dengan torehan 10. Namun guna menghadapi Inggris yang bermain fisikal, Italia membutuhkan sosok Locatelli yang bisa bertarung, mobile, rajin bergerak dan pandai memanfaatkan ruang kosong diantara striker dan gelandang. Hemat saya, idealnya Locatelli akan diturunkan sejak awal oleh Mancini.
.
Lalu akan seperti apa pertandingan Final nanti? Berdasarkan match sebelumnya dari masing-masing tim. Nampaknya Italia akan bermain atraktif dan memegang kuasa permainan. Jorginho, Insigne dan Barella akan menjadi pemain yang dengan cepat mengalirkan sirkulasi bola. Sementara Inggris akan bermain adaptif dan cenderung menunggu dengan sesekali melakukan serangan sporadis memanfaatkan kecepatan Raheem Sterling dan Luke Shaw disisi sayap.
.
Laga akan berlangsung ketat, bahkan tidak menutup kemungkinan pertandingan akan berlangsung ke babak extra time dan adu penalti. Namun saya sedikit mengunggulkan Inggris secara tipis.
.
Prediksi line up:

Italia:

Donnarrumma

Lorenzo
Bonucci
Chiellini
Emerson

Locatelli
Jorginho
Barella

Chiesa
Immobile
Insigne

Inggris:

Pickford

Walker
Stones
Maguire
Shaw

Phillips
Rice

Saka
Mount
Sterling

Kane

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun