Mohon tunggu...
denny suryadharma
denny suryadharma Mohon Tunggu... Freelancer - penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

lahir di bandung, suka dengan dunia kuliner, traveling dan menulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bandung Zoo, Oase Terakhir di Kota Bandung

1 Januari 2019   11:45 Diperbarui: 1 Januari 2019   12:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menempati area seluas kurang lebih 13,5 hektare, Bandung Zoo merupakan salah satu tempat dikota Bandung yang hingga saat ini masih asri dengan rimbunan pepohonan berusia puluhan bahkan bukan tidak mungkin ada juga yang berusia ratusan tahun.Dengan sisa keasrian bandung baheula ini, menjadi oase bagi warga kota yang sejenak ingin menghirup udara segar dan menyepi dari hingar bingar bisingnya suara kendaraan.

Ditemani oleh marketing komunikasi Bandung Zoo, Sulhan yang akrab disapa mang aan, saya berkeliling melihat sejumlah fasilitas baru dan penataan kawasan di area Bandung Zoo (dulu bernama kebun binatang Bandung) sehingga sekarang tidak lagi kumuh dan sangat nyaman untuk berekreasi bersama dengan keluarga.

Banyak manfaat dari keberadaan kebun binatang ini, selain sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan satwa, ada fungsi lain yang tidak kalah pentingnya yaitu memperkenalkan sejak dini kepada anak anak akan keberagaman fauna baik yang berasal dari Indonesia ataupun yang berasal dari luar negeri.

Disini anak anak bisa dilatih untuk menjadi lebih peka dan menyayangi binatang. "Secara berkala kami mengadakan sejumlah program seperti memberi makan satwa dan pengunjung bisa menyaksikannya secara langsung" ungkap mang aan sambil menemaniku berkeliling kawasan Bandung Zoo ini.

Salah satunya adalah memberi makan binatang buas seperti buaya, harimau dan kuda nil. Tentunya hal ini dilakukan oleh para pawang binatang yang memang sudah berpengalaman yah. Dan tidak boleh memberi makan sembarang pada hewan. "kami memang melarang pengunjung untuk memberi makan hewan, namun dengan pengawasan tertentu pengunjung juga bisa memberi makan hewan seperti unta ataupun kuda" jelas mang aan.

Nah, dengan pemberian makanan secara langsung kepada hewan ini, secara tidak langsung akan mengasah kepekaan kepada anak anak untuk lebih menyayangi hewan. Mereka bisa berinteraksi langsung dengan memegang dan mengelus hewan hewan ini secara langsung.

Meski rindang oleh pepohonan, namun berjalan kaki mengitari kawasan yang cukup luas ini menguras tenaga juga (apalagi dengan badan yang subur seperti saya hehehehe).

Sambil beristirahat sejenak, Mang aan  menunjukan lahan yang ditanami oleh berbagai jenis bambu. Dua diantaranya adalah koleksi bambu langka yaitu bambu betung dan bambu mayan. Menurut mang aan, penanaman bambu dikawasan Bandung Zoo ini merupakan keinginan dari sang pemilik kebun binatang ini. 

Dimana Sebelumnya sudah ada 12 jenis yang ditanam. Lalu dalam perkembangannya bertemu dengan Ketua Citarum Akademik, mastok yang punya koleksi berbagai macam jenis bambu termasuk diantaranya bambu langka. Sehingga dilakukan kerjasama untuk pelestarian, konservasi sekaligus edukasi kepada masyarakat.

Dalam tahap awal, rencananya akan ditanam 48 jenis bambu endemik dari wilayah jawa barat. Mang aan sendiri mengaku program ini akan terus berlanjut mengingat banyak sekali manfaat dari tanaman bambu ini seperti kemampuan mengikat air dan menghasilkan oksigen. Selain itu juga rumpun rumpun bambu ini juga akan menarik satwa untuk datang seperti burung dan ular. "Jadi selain bermanfaat untuk manusia juga bermanfaat untuk satwa" ujarnya.

Tidak terasa, hampir setengah luas dari kebun binatang ini sudah terjelajahi, dan tibalah ditempat faforit tidak hanya bagi anak anak tapi juga orang dewasa untuk ber swafoto dengan sejumlah koleksi hewan hewan yang ada seperti burung, ular dan musang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun