Mohon tunggu...
denny suryadharma
denny suryadharma Mohon Tunggu... Freelancer - penjelajah rasa, merangkum dalam kata bermakna untuk dikabarkan pada dunia

lahir di bandung, suka dengan dunia kuliner, traveling dan menulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Pabrik Gitar Berkelas Dunia di Bandung

7 Maret 2018   22:33 Diperbarui: 8 Maret 2018   11:49 4839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah tangan tangan terampil itu dengan sangat teliti memperhatikan detail demi detail komponen pada sejumlah gitar yang sedang dikerjakannya, satu demi satu diukur lalu dipasang dengan presisi sempurna. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa menghasilkan  kualitas suara prima.

Belasan gitar tersimpan dengan rapi untuk dilakukan finishing dan dikirim ke sejumlah benua di dunia. Industri alat musik petik khususnya gitar dan ukulele dengan nama "Genta" ini,  sudah ada sejak tahun 1959 dan masih terus berproduksi hingga saat ini.

Berada di kawasan Bandung Timur, pabrik gitar "Genta Guitar Factory" ini seperti tersembunyi dari hingar bingarnya pemberitaan. Namun meski begitu, produksinya sudah mendunia dan dipakai oleh banyak musisi seperti pretender, Hari Pochang, Abah Iwan Abdurachman, Ferry Curtis bahkan menurut informasi, presiden ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono juga memiliki gitar buatan orisinil Bandung ini.

Politisi muda partai demokrat, Chairul Yaqin Hidayat yang juga seorang pelaku seni ini mengakui kualitas dari gitar genta ini, bahkan dalam video musik dengan judul "nyatain song", Ruli (sapaan akrabnya) menyanyikan karyanya itu dengan petikan gitar akustik produksi genta.

90 Persen di Ekspor ke Luar Negeri

Dengan bersemangat, di dampingi sahabatnya, sang legenda indie, Suar "pure satuday" Nasution mengisahkan tentang industri gitar di kota Bandung tidak bisa dilepaskan dari dua nama, yaitu empu gitar Bandung, Ki Anong Naeni dan Raden Mahyar. 

Berawal di Jalan Lele Bandung, kemudian di tahun 90-an pindah ke kawasan Ujung Berung Bandung tepatnya di Jalan AH Nasution 69 Bandung, pabrik gitar asli urang Bandung ini terus mengukir sejarah musik baik di dunia maupun tanah air.

"Untuk gitar akustiknya, sudah mendapatkan penghargaan hingga lima kali, the best acoustic gitar di inggris. Sedangkan komponen lokalnya mencapai 80 persen. hal ini menunjukan bahwa salah satu penggerak ekonomi kreatif adalah industri musik." ujar Ruli

Perbincangan pun terus berlanjut, Suar Nasution berpandangan, bahwa gitar itu jangan hanya dibuat sebagai alat hiburan saja, tapi buatlah gitar itu sebagai alat pendidikan. Karena berawal dari musik banyak hal yang bisa diajarkan seperti etika, kedisiplinan dan empati, sehingga dengan cara itu bisa mengembangkan industri alat musik khususnya gitar ini kedepannya.

Hampir 90 persen, gitar dan ukulele produksi genta ini di beli oleh pasar luar negeri, bahkan untuk ukulele saat ini mendapatkan order dari Hawaii, lah terus untuk pasar dalam negerinya berapa? Ternyata tidak lebih dari 10 persen. weleh weleh kok bisa ya. Apakah masyarakat kita tidak mengetahuinya atau memang sedikit "alegri" dengan produk dalam negeri.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Cintai Produk Dalam Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun