Mohon tunggu...
Denny S. Batubara
Denny S. Batubara Mohon Tunggu... Penulis - Orang Biasa

Menulislah dengan laptop, jangan dengan hati karena hati gak bisa dipakai menulis

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rasa Indonesia yang Kental di Piala Sudirman

18 Mei 2019   15:55 Diperbarui: 25 Mei 2019   13:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: bwfsudirmancup.bwfbadminton.com)

Piala Sudirman 2019 akan dimulai pada 19 Mei 2019. Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Kota Nanning di Tiongkok. Tahun ini menjadi tahun ke-30 dan sudah 30 tahun pula Indonesia tak pernah juara lagi.

Dari namanya saja, Piala Sudirman memang kental rasa Indonesianya. Sudirman adalah tokoh bulutangkis dunia asal Indonesia yang berjasa menyatukan dua badan bulutangkis dunia. Untuk menghormati jasanya, dibuatlah kejuaraan khusus untuk beregu campuran. Piala ini melengkapi kejuaraan sebelumnya yakni Piala Thomas untuk beregu putra dan Piala Uber untuk beregu puteri.

Indonesia adalah negara pertama yang memenangkan Piala Sudirman saat dipertandingkan pertama kali di Jakarta tahun 1989. Pencapaian itu menjadi satu-satunya titel milik Indonesia/

Indonesia sebenarnya pernah 6 kali lolos ke babak final namun selalu kalah dari Tiongkok dan Korea Selatan.

(Foto: bwfsudirmancup.bwfbadminton.com)
(Foto: bwfsudirmancup.bwfbadminton.com)

Rasa Indonesia yang kental juga terlihat pada bentuk pialanya. Piala untuk kejuaraan ini memiliki tinggi 80 cm dengan desain yang terinspirasi dari Candi Borobudur. Piala ini dibuat dengan biaya 15.000 US Dolar di Perusahaan Masterix Bandung.

Hingga saat ini sudah 15 kali Piala Sudirman diperebutkan dan hanya 3 negara yang mampu menjadi juara, yakni Tiongkok, Indonesia dan Korea Selatan.

Tiongkok adalah negara tersukses dengan meraih 10 titel. Mereka tampil 12 kali di final dengan gelar pertama tahun 1995.

Dua negara lain yang pernah lolos hingga final adalah Jepang dan Denmark. Namun tidak ada di antara mereka yang juara. Denmar dua kali ke final pada 1999 dan 2011 dan Jepang ke final tahun 2015.

Kedigdayaan Tiongkok berlangsung hingga 2015 saat mereka meraih 6 gelar berurutan dan seluruhnya dimenang dengan skor 3-0 di final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun