Mohon tunggu...
Laurensius Mahardika
Laurensius Mahardika Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Psychology

Penulis karbitan yang menyukai teknologi, musik dan sepakbola. Email: dennysantos038@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama FEATURED

Sepak Bola yang Masih Menjadi Acuan Prestasi Olahraga Indonesia

21 September 2019   16:15 Diperbarui: 9 September 2021   07:04 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia saat menjuarai Piala AFF U-22 2019 | Sumber: bola.kompas.com

Dari survei yang sama mencatat bahwa hanya 17% orang Indonesia yang aktif bermain sepak bola minimal satu minggu sekali. Persentase tersebut menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 22 dari 34 negara yang masuk survei. Hal ini berbanding terbalik dengan negara yang baru saja mengalahkan kita, Thailand. 

Negara Gajah ini berada di urutan paling atas se-Asia dengan 41% masyarakatnya yang aktif bermain bola. Jadi sudah tahu kan kenapa kita kalah lawan Thailand kemarin? Ya karena kita mainnya jelek!

Baca: Indonesia Negara Penggila Sepak Bola Nomor Dua di Dunia

Maka dari itu, sangat susah mencari hanya 11 orang diantara 250 juta orang cuma buat main bola. Ya karena 60% sisanya ini cuma bisa omdo, nonton, ngopi, sama nulis artikel ini. 

Dan yang dikatakan babe-nya si Doel itu juga sebenarnya kurang tepat: "Latihan mulu, kapan menangnya?". Lah gimana mau menang, main bola aja jarang apalagi latihan!

Namun, mau se-aktif apapun bermain bola juga sama saja jika tidak ada pembinaan. Coach Justin sendiri sudah menyinggung berkali-kali di Youtube-nya tentang pentingnya pembinaan sepak bola sejak dini pada anak-anak, dan saya sangat setuju dengan pendapatnya. 

Tanpa adanya wadah pembinaan sepak bola, anak-anak tidak bisa diarahkan dan dilatih untuk benar-benar menjadi atlet profesional sepak bola. 

Ujung-ujungnya ya mereka mainnya di sawah atau di kolong jembatan dengan bola plastik, dan berakhir menjadi altet profesional sepak bola... antar kampung.

Sayang, bubur sudah tidak bisa kembali jadi nasi. Ekspektasi terlanjur tinggi, namun tidak sesuai dengan apa yang sudah lama dinanti. Pengembangan tak jua ada, hanya menambah sakit hati. 

Di bulan jatuhnya Hari Olahraga Nasional ini, masih ada saja orang yang hanya terfokus pada satu ironi. Padahal, cabang olahraga lain juga turut berjuang sampai mati hingga meraih segudang prestasi.

Apa saja? Yang pertama adalah badminton. Oh maaf, yang ini di-skip saja karena sudah banyak yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun