Mohon tunggu...
Laurensius Mahardika
Laurensius Mahardika Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Psychology

Penulis karbitan yang menyukai teknologi, musik dan sepakbola. Email: dennysantos038@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Liga Champions: Liverpool Juara, Spurs "Menang", dan Laga yang Membosankan

3 Juni 2019   00:03 Diperbarui: 3 Juni 2019   00:22 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp sebagai mengangkat trofi Liga Champions / Sumber: liverpoolfc.com

Di sisi lain, Pochettino juga tidak memiliki racikan khusus untuk memenangkan pertandingan final ini. Berbekal formasi 4-2-3-1, Kane masih menjadi ujung tombaknya serta Eriksen, Son dan Alli menopang Kane dibelakangnya.

Benar saja, jalannya pertandingan pun terasa monoton macam melihat pertandingan Liga Inggris di paruh musim. Pada laga ini, Liverpool terkesan pragmatis dengan mengandalkan serangan balik. Tottenham sendiri bermain lebih terbuka seperti biasanya. Terlihat dari statistik kedua tim dimana Tottenham unggul 61% penguasaan bola dari Liverpool yang hanya mendapatkan 39% penguasaan bola.

Selama pertandingan pun, kedua tim ini juga terkesan coba beruntung dalam hal usaha mencetak gol. Tottenham yang lebih dominan dengan 16 terlihat cukup kesulitan menembus final third dari gemilangnya tembok van Dijk dan Matip. Setidaknya ada 7 tembakan dari luar kotak pinalti dan 6 tembakan nyasar yang dilakukan oleh Tottenham. Begitu pula Liverpool yang mencatatkan 14 tembakan yang 8 diantaranya berasal dari luar kotak pinalti serta 5 tembakan nyasar.

Walhasil, penentu kemenangan lebih dari pada siapa yang lebih baik dalam memanfaatkan momentum. Liverpool pada menit awal diuntungkan dengan cerdiknya Sadio Mane mengarahkan bola ke tangan Sissoko di kotak pinalti yang berujung pinalti bagi Liverpool. Salah yang sebagai eksekutor sukses memanfaatkan tersebut.

Momen krusial juga bagi Liverpool untuk mengunci kemenangan juga berkat Klopp yang mengganti cepat Firmino dengan Origi pada menit ke-57. Origi yang menjadi kartu gacoan Klopp pada saat menghadapi Barcelona sukses memanfaatkan peluang pada saat terjadi kemelut di kotak pinalti Tottenham di menit ke-87.

Liverpool harus berterimakasih juga pada kiper mereka Alisson karena tampil gemilang pada laga tersebut. Dalam laga ini, Alisson sukses membukukan beberapa penyelamatan krusial, salah satunya adalah tembakan jarak jauh Son pada menit ke-80 dan freekick Eriksen pada menit ke-85. Akan tetapi, bagi saya sendiri performa Alisson juga terkesan biasa saja dan tidak se-dramatis performa Jerzy Dudek pada laga final Liga Champions tahun 2005.

=========================================

Terlepas dari boring laga final tahun ini, mau tidak mau juara harus ditentukan setelah laga tersebut dan Liverpool-lah yang beruntung mendapatkannya. Hal tersebut juga pantas bagi Liverpool mengingat mereka terlalu sering mendapatkan julukan next year dari para penggemar rival mereka.

Dengan membawa Tottenham melaju ke final Liga Champions, Pochettino juga seakan mengejek rival sebelah yang sudah boros belanja dan masih saja tidak bisa lolos sampai semi-final.

Jadi, satu kata untuk menyimpulkan laga final ini: Membosankan! Kecuali Alisson diganti oleh Karius.

Statistik: Whoscored.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun