Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Hidup Ditakar Dengan Koin Dan Lingkaran Kemiskinan

24 Februari 2025   18:15 Diperbarui: 24 Februari 2025   18:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dennyja.world Ai

KETIKA HIDUP DITAKAR DENGAN KOIN DAN LINGKARAN KEMISKINAN

Pengantar Buku Puisi Esai Ririe Aiko: Sajak Dalam Koin Kehidupan

Oleh Denny JA

Apa rasanya menjadi ayah ketika membawa jenazah anak di pangkuan, hanya dengan naik motor, melintasi jalan sepanjang 70 km di malam hari?

Ini kisah yang sebenarnya, yang dipuisikan. Di Sulawesi Selatan, seorang ayah menyusuri jalanan berdebu, jasad kecil di pangkuannya.

Tidak ada ambulans, tidak ada prosesi. Uang sang ayah kurang untuk membayar ambulans. Hanya roda motor tua yang berderit, membawa pulang kesedihan yang terlalu besar untuk ditanggung seorang diri.

Dalam kasus ini, kemiskinan bukan sekadar soal lapar atau kurangnya uang. Ia adalah penghinaan yang tak terlihat, sistemik, dan kejam.

Seorang ayah kehilangan anaknya, tetapi bertambah dukanya. Dalam dunia yang menimbang nyawa dengan koin, orang miskin tak hanya kehilangan kehidupan, tetapi juga kehilangan martabat.

Di rumah sakit, nyawa bukan lagi urusan kemanusiaan, tetapi transaksi. Jika tidak mampu membayar, pintu tetap tertutup. Jika tidak cukup uang, bahkan kematian pun menjadi urusan yang harus ditanggung sendiri. Bagaimana kita bisa membiarkan dunia seperti ini?

Di sepanjang perjalanan sunyi itu, hutan dan sungai menjadi saksi bisu. Mereka tidak menangis, mereka tidak berbicara. Sama seperti manusia yang terbiasa melihat penderitaan tanpa merasa tergugah. Seorang ayah melaju dengan anaknya yang telah tiada, tetapi dunia hanya diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun