Mohon tunggu...
Denny Andriyanto
Denny Andriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terbuka, Idealis, Sopan.

Aku hanya seorang tukang masak yang hobby nulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti

17 Januari 2020   20:37 Diperbarui: 17 Januari 2020   20:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terdiam terpaku di hiruk pikuk lalu lintas Kotaku, pikiranku menerawang jauh di kesesatan ego, tuk menanti Sbuah sapaan...
Jiwaku bergelora bagai riak air terjun hantam bebatuan, sisakan tanya dan tanya tentang keberadaanmu...
Sembilu menyayat ruang imaji, hempaskan sekat2 logika yg terpunyai, torehkan Arti dirimu buat kalbuku...
Sang waktu trus berjalan, detak kegelisahan pun semakin terasakan, membuai smua sendi2 tubuh ini seakan Tak berdaya, tuk menanti Sbuah jawaban...
Dan akhirnya Cahaya Sapa Hadir, putihkan Nurani, gelegarkan semangat jiwa, dan simpul wajahmu yg tampilkan senyum bak bidadari terbayang seketika di pelupuk, rasa lega yang tak terbantahkan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun