Mohon tunggu...
Dennis Naurah
Dennis Naurah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dua Kurikulum, Siswa Kelas 6 MI Negeri 1 Bogor Lebih Gencar Hadapi Try Out

6 Maret 2019   14:36 Diperbarui: 6 Maret 2019   15:02 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LEUWISADENG -- Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Bogor merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan Sekolah Dasar yang berlokasi di Kabupaten Bogor tepatnya di Jalan Raya Sadeng. Lembaga pendidikan tersebut dahulunya bernama MI Negeri 1 Sadeng Sirna lalu berganti menjadi MI Negeri 1 Bogor. Lembaga pendidikan MI Negeri 1 Bogor menggunakan dua kurikulum yang lebih banyak dibanding dengan Sekolah Dasar lainnya.

Pengunaan dua kurikulum pada lembaga pendidikan di MI Negeri 1 Bogor membuat para murid lebih gencar dalam menghadapi ujian. Penggunaan dua kurikulum tersebut dilakukan karena sesuai dengan peraturan kurikulum dari Kedinasan dan peraturan kurikulum dari Kementerian Agama. Lembaga pendidikan tersebut merupakan lembaga pendidikan berbasis agama dan telah ditetapkan juga berbagai pelajaran berbasis keagamaan sebagai tambahan penunjang pembelajaran. Adapun pelajaran yang ada di MI Negeri 1 Bogor yaitu sebanyak delapan pelajaran, tiga diantaranya adalah pelajaran dari Dinas, dan lima pelajaran lainnya dari Kementerian Agama. Ujian yang dilakukan oleh para murid kelas 6 MI Negeri 1 Bogor terkesan kekurangan waktu dan membutuhkan persiapan yang lebih ekstra karena waktu pelaksanaan ujian yang dipercepat. Bukan hanya dari kacamata para murid kelas 6 MI, tetapi hal tersebut juga membutuhkan persiapan yang lebih ekstra bagi para staf pengajar di MI Negeri 1 Bogor karena harus lebih gencar memberikan arahan dan bekal terhadap murid kelas didiknya.

Hal tersebut dipengaruhi karena Try Out pertama soal ujian mengacu kepada soal yang dibuat oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI), sementara Try Out kedua soal ujian dibuat oleh Kantor Wilayah (KANWIL), sehingga antara Kabupaten yang mengacu kepada Dinas tidak ada komunikasi dan tidak ada garis koordinasi. "KKMI Provinsi membuat jadwal ujian Try Out tertulis pada tanggal 25 sampai 28 Februari, hal tersebut tidak masalah bagi lembaga pendidikan yang ada di Kota Bogor, karena ujian Try Out di Kota Bogor hanya dilaksanakan satu kali, sementara di Kabupaten Bogor melaksanakan ujian Try Out sebanyak dua kali. Tentu hal tersebut menjadi masalah bagi lembaga pendidikan di Kabupaten Bogor karena tidak adanya komunikasi dan garis koordinasi antara KKMI Kabupaten dan Dinas." Ujar Bapak Samsuri selaku Kepala Sekolah MI Negeri 1 Bogor.

Adapun kendala lainnya yang dihadapi yaitu tidak adanya remedial maupun pengayaan dari Try Out pertama maupun Try Out kedua sehinga pihak lembaga sekolah belum dapat mengukur sejauh mana penguasaan para murid, terutama dalam persiapan pelaksanaan ujian-ujian berikutnya.

Menurut Bapak Subhan, selaku bidang Kesiswaan, ketika pelaksanaan Try Out pertama kami memiliki kendala yang cukup rumit. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Try Out pertama masih kurang rapi karena tidak adanya Nomor Peserta Ujian dan kurangnya Naskah Ujian. Hal tersebut muncul karena adanya masalah dari pihak pelaksana dan disamping itu juga tidak semua murid Madrasah Ibitidaiyah (MI) memiliki nomor peserta ujian, dengan demikian pihak lembaga pendidikan MI Negeri 1 Bogor merasa kesulitan karena harus berinisiatif membuat Nomor Peserta Ujian agar para murid kelas 6 MI dapat mengikuti Try Out tertulis sebagaimana mestinya dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis : Dennis Naurah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun