Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Tuah Luis Milla di Persib Untuk Indonesia

24 Agustus 2022   12:14 Diperbarui: 24 Agustus 2022   12:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang sore, 22/8/2022, Graha Persib yang berlokasi di Jalan Sulanjana, Bandung mulai disesaki para awak media dan juga bobotoh (panggilan untuk supporter fanatik Persib Bandung). Mereka mendatangi Graha Persib untuk menghadiri acara pengenalan ke publik pelatih anyar Persib yang dilanjutkan konferensi pers. 

Terlihat di depan barisan para wartawan, duduk seseorang yang tidak asing lagi, membelakangi logo kebesaran Persib, Luis Milla Aspas atau yang lebih dikenal dengan Luis Milla didampingi tiga petinggi PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB). Umuh Muchtar duduk di sebelah kanan Milla sedangkan Teddy Tjahjono dan Kuswara S. Taryono berada di sebelah kiri. Di akhir acara, Milla dan Umuh saling berjabat tangan. Kemudian terlihat Milla membentangkan syal Persib berwarna kuning dan hijau, sebagai pertanda sejak hari itu resmi sebagai pelatih Persib, sebuah klub sepakbola profesional peserta Liga 1 musim 2022/2023.

Kedatangan Luis Milla sebagai arsitek baru Persib membawa angin segar bagi persepakbolaan tanah air. Masih terekam jelas dalam ingatan kita bagaimana dulu kiprah Milla dalam melatih Tim Nasional. Permainan sepakbola menyerang yang mengkombinasikannya dengan operan pendek dan penguasaan permainan atau bisa dikatakan bermain ala tiki-taka yang begitu populer dan memikat. Walau belum menorehkan prestasi selama melatih Timnas periode 2017-2018, Milla telah mengambil tempatnya sendiri di hati para penikmat sepakbola tanah air.

Prestasi terbaik Milla adalah saat dipercaya melatih Timnas Spanyol U21 yang kala itu berhasil dibawanya juara Eropa U21 Tahun 2011. Selepas melatih Timnas Indonesia, Milla lebih banyak beraktivitas sebagai komentator La Liga sebelum menerima pinangan Persib.

Kehadiran Milla di Liga 1, diharapkan memantik semangat perubahan ke arah yang lebih baik bagi dunia sepakbola kita. Milla pengagum formasi 4-3-3 bergaya ofensif dengan  operan-operan pendek seperti yang diterapkannya saat melatih Timnas. Formasi 4-3-3 dapat bermutasi menjadi 4-2-3-1. Pemain dituntut untuk memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya. Sama dengan filosofi para pelatih asal Spanyol, penguasaan bola menjadi kekuatan utama. Selebihnya adalah bagaimana mengvariasikan operan-operan dari kaki ke kaki untuk membongkar pertahanan lawan. Ketika pemain kehilangan bola, formasi bertahan dan menekan lawan yang membawa bola segera diterapkan.

Milla terlihat mengadopsi tiki taka ala Barcelona. Bermain cepat dan menguasai bola selama mungkin. Kedua full back diwajibkan memiliki ability naik menyerang maupun turun saat bertahan. Dalam tim yang dibentuknya, Milla butuh seorang pemain yang punya atribut sebagai motor serangan, registra, di posisi gelandang. Dua gelandang lainnya wajib mampu mengisi kekosongan kedua full back ketika naik menyerang. Hasil racikan Milla di Persib sangat dinanti pecinta sepakbola tanah air.

Kehadiran Luis Milla, secara tidak langsung memberikan kontribusi positif bagi dunia sepakbola Indonesia. Nama besar Milla dan kualitasnya, dapat menjadi magnet pemberitaan dan daya tarik bagi pesepakbola luar untuk berkiprah di Indonesia. Branding sepakbola kita turut terkatrol dengan kehadiran Milla.

Selanjutnya, Luis Milla dalam membentuk tim menyukai pemain-pemain muda. Era 2017-2018, terdapat nama-nama yang mentas di orbitkan Milla, seperti Febri Hariyadi, Rezaldi Hehanusa, I Putu Gede Juniantara, Sadil Ramdani, M. Hargianto, Bayu Pradana, Bagas Adi, Gavin Kwan, Septian David Maulana dan Fachruddin Aryanto dan lainnya. Pemain-pemain muda era Milla sebagian besar tetap menjadi penopang Timnas selepas Milla atau paling tidak menjadi pemain tak tergantikan di klubnya. Besar kemungkinan hal ini akan diteruskan Milla selama melatih Persib yang secara tidak langsung akan memberi dampak positif bagi ketersediaan pemain Timnas dengan kualitas mumpuni.

Luis Milla bukan orang baru bagi sepakbola Indonesia. Hal ini juga yang menguatkannya menerima tawaran Persib. Visi yang diusung Milla jelas, membentuk karakter Tim Maung Bandung yang memiliki style of play yang khas dan menjadikan Persib sebagai Tim pemenang sekaligus yang bermain baik, cepak, efektif serta menghibur penikmat sepakbola.

Mari bersama-sama menunggu tuah Luis Milla di Persib untuk Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun