Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehangatan Keluargaku: Ngobrol, Makan, Bercanda dan Saling Meledek

14 Maret 2018   14:44 Diperbarui: 14 Maret 2018   16:31 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang Kompasiana,

Aku Dennise ibu dari Charlotte ( 20 th ) dan Immanuelle ( 17 th ). Sebagai single parent seringkali banyak yang bertanya,

" Bagaimana kamu membesarkan anak-anak?"

"Dengan rasa sayang"

"Seorang diri tentu banyak suka dukanya dong!"

"So pasti. Dukanya ya semua seorang diri, putusin sendiri. Namun lebih banyak sukanya daripada dukanya"

"Kok bisa?!"

"Aku jadi dekat dengan anak-anak. Kemana-mana kami selalu bersama. Paling heboh ketika mereka masih usia 1 dan 4 tahun ada acara piknik keluarga yang hanya jalan seharian saja. Duh...bawaanku kaya orang pindahan. Tidak hanya cemilan tetapi mainan anak- anakpun dibawa. Karena aku tahu mereka kalau diperjalanan jenuh ada mainan jadi betah"

Ada moment yang aku ingat ketika anak-anak masih kecil mereka itu paling sulit tidur kalau tidak didongengin. Aku pernah mendongeng sambil baca. Alhasil aku dicuekin. Ha....ha...ha...

Mereka akan aktif bertanya kalau aku mendongeng luar kepala,

"Hai kancil mengapa kamu ambil ketimunku?", tanya pak petani

"Aku lapar petani..."

Sambil mendongeng aku berperan sebagai kancil dan petani. Ke-2 anakku menyimak dengan serius

"Kancil pencuri ya mi?", tanya si sulung

"Iya. Kita gak boleh mengambil yang bukan milik kita tanpa seijin pemiliknya", sengaja dongengku diselipkan pesan moral

"Adek suka ambil coklatku.Berarti adek pencuri dong ma?"

"Kok adek ambil coklat kakak?!'

"Aku suka mi! Abis mami kasihnya dikit sih!',bela adek

Itulah ampuhnya sebuah dongeng. Dari dongeng kita bisa menyampaikan pesan moral. Namun aku pernah diprotes juga sama anak-anak

"Mami cerita sama Cinderella dan pangeran bosen!"

"Ah masa sih nak?"

"Iya. Kan Cinderella dengan sepatu kaca. Terus ada saudara tirinya yang jahat dia suka dengan pangeran. Padahal pangeran sukanya dengan Cinderella", cerita si sulung panjang lebar.Weleh....anak mami pintar sekali daya ingatnya. 

Foto: Kompak bersama my angels
Foto: Kompak bersama my angels
Indahnya kebersamaan dengan anak-anak membuat kami tidak ada batas dan jarak. Karena anak-anak sudah lama tidak ada papanya jadilah saya yang menggantikan fungsi sebagai ibu dan ayah bagi mereka. Ada hal positif yang saya dapatkan Kehangatan keluargaku makin harmonis. Betapa tidak kami tidur setiaphari bertiga, makan bertiga merumpii-pun bertiga

Di dalam kehidupan anak-anak, aku adalah centre of information. Semua ditanya dari yang penting sampai yang tidak penting. Dari yang pengen tahu sampe yang kepoh pengen tahu, ha...ha...ha...

Ketika si kecil usia 6 tahun, dia pernah bertanya,

"Mami ini apa namanya?", menunjuk payudaraku. Sempat kaget juga dia bertanya seperti itu dan aku harus smart memberi jawaban

"Payudara"

"Kok aku tidak punya. Aku juga'kan perempuan", pertanyaan cerdas si kecil

"Nanti kalau sudah remaja!"

"Remaja kapan?!"

"Kalau sudah haid"

"Apa itu haid?!", pertanyaannya semakin cerdas. Sempat puyeng juga

"Haid tandanya kita sudah tidak anak-anak lagi. Nanti akan ada darah yang keluar di vagina kita"

"Sakit ya mi?!", suara Immanuelle ketakutan

"Tidak sayang...kan ada mami di sampungmu"

Di mata anak-anak aku adalah wonder women yang siap menemani mereka selama 24 jam dan membantu mereka untuk apa saja yang mereka tidak tahu dan pingin tahu. Termasuk ketika si bungsu kali pertama dapat haid. Aku pikir dia akan takut, cengeng dan histeris berteriak melihat darah. Ternyata tidak. Apalagi sang kakak sebelumnya sudah pernah haid jadi tidak ada peristiwa horor yang harus dikhawatirkan.

Foto: kompak dengan si sulung,kami dog lovers
Foto: kompak dengan si sulung,kami dog lovers
Sebagai ibu aku termasuk cerewet. Merasa deh...he...he...he...namanya punya 2 anak perempuan yang sudah gadis ya harus cerewet. Kalau menurutku cerewet kalau menurut anak-anak aku super cerewet. Terutama si kecil. Dia selalu bilang aku cerewet banget. 

Di rumah kami tinggal ber-3 perempuan semua. Dengan pembagian tugas aku masak dan nyapu. Si sulung ngepel dan cuci pakaian. Si kecil cuci piring dan rapi-rapi rumah. Tetapi namanya pekerjaan yang paling ringan sulit dikerjakan

"Dek, piring itu banyak kok belum dicuci?"

"Udah mami!"

"Kapan cucinya?"

"Kemarin!"

"Ya, sekarang juga cuci lagi dong. Kotor nanti ada kecoak"

" Sebel,nyuci lagi, nyuci lagi, uuffsssttt", menggerutu tetapi dikerjakan. Itulah tabiat si kecil. Yaaa...masih dalam batas kewajaran melawannya. Maunya sih sebagai orangtua anak tumbuh menjadi dewasa dan bertanggungjawab. Tetapi tentunya semua pakai proses. Si sulung Charlotte lebih dewasa, bertanggungjawab untuk tugas di rumah dan lebih care ke aku. Beda dengan si kecil yang cenderung agak tomboy dan cuek. Charlotte kalau pergi pasti ijin dulu, Immanuelle tidak. Tunggu ditegur baru bilang, "Hi...hi...hi...maaf mami aku lupa! Pulang sekolah latihan basket dulu"

Di moment Valentine 14 Februariyang lalu si kakak, Charlotte pagi-pagi sudah mengucapkan,

"Happy Valentineday mommy, ummacchhh",peluk sayang Charlotte padaku. Sementara si adek pas Valentine berangkat sekolah tanpa mengucapkan apa-apa. He...he...he...2 karakter anak yang berbeda. Namun siangnya si adek WA aku,

"Mom, buka deh di tas kerjanya ada surat loh dari aku!"

"Surat?!", kaget juga. Tinggal serumah tetapi dikirimin surat

"Pokoknya mami baca dulu"

Aku buru-buru membacanya dan ini isinya....

beautyplus-20180314114206-save-5aa8c445dcad5b2058427d86.jpg
beautyplus-20180314114206-save-5aa8c445dcad5b2058427d86.jpg
Terharu dan menangis! Diluar dugaanku si bungsu yang aku pikir cuek ternyata punya perhatian yang penuh dan rasa sayang. Sekarang anak-anak sudah remaja. Punya anak remaja biasanya dunianya sudah beda. Kehangatan keluarga sudah mulai terkikis. Karena kami keluarga kecil yang anggotanya hanya 3 orang saja jadi kebersamaan itu harus diciptakan dan ada. 

Beberapa moment sengaja aku ciptakan biar bisa jalan bareng. Seperti waktu ada PRJ tahun lalu. Untuk menentukan waktu jalan bareng aja susah. Aku minta ke mereka jangan jalan Jum'at-Minggu karena PRJ pasti penuh. Untuk jalan saja susah. Cari hari Senin-Kamis itu susahnya gak ketulungan. Si adek sibuk organisasi dan latiban basket, si kakak sibuk kuliah

"Ya udah gak jadi saja!", ucapku

"Gak boleh gitu dong mi, aku pengen refreshing!", protes si kakak

"Iya mi, kapan lagi jalan-jalan", timpal si adek

"Habis kalian susah waktunya tetapi pengen jalan. Suit deh"

Ha....ha...ha...ide anak kecil pake acara suit-suit an. Yang menang si kakak. Akhirnya si adek ngalah untuk membatalkan sehari kegiatan organisasinya

Dan kehangatan keluarga itu tercipta di meja makan dan di tempat tidur

photogrid-1519957493017-5aa8cb38ab12ae60aa1b95a2.jpg
photogrid-1519957493017-5aa8cb38ab12ae60aa1b95a2.jpg
"Dek, masakin mami gak enak ya!", ucap si sulung sambil mengunyah paha gulai ayam

"Iya,rasanya hambar!", timpal si adek sambil menambah lauk gulai

"Ini sih karena menghargai mami kita ya dek!", si kakak menambahkan gulai ayam lagi

"Yoi kak, karena makan wajib biar kita gak sakit jadi kita makan saja masakan mami"

Aku yang ada bersama sudah tidak kaget mendengar celetukan seperti itu dan itu memang canda khas keluarga kecil kami. Saling meledek dan diakhiri dengan tawa

"Gak enak kok ayamnya habis 6 ya?"

"Yaaa...terpaksa menghargai ibunda tercinta", jawaban diplomatis si kakak

"Menghargai yang masak. Kalau gak dimakan nanti protes!", timpal si adek

Ha...ha...ha...apapun itu aku sangat bahagia jadi ibu untuk ke-2 putriku. Ini kehangatan keluargakecilku. Sebagai wanita bekerja juga memasak tentunya kewajiban yang harus dikerjakan. Di rumah aku memasak dengan Brigt Gas. Karena tidak ada pria di rumah, kehadiran Bright Gas sangat membantu. Keistimewaan  si pink keluaran dari Pertamina ini memiliki teknologi Double Spindle Valve System (DSVS ) yang dapat mencegah kebocoran dengan katup ganda.

img-20180302-192453-121-5aa8d0755e1373320e476342.jpg
img-20180302-192453-121-5aa8d0755e1373320e476342.jpg

Di rumah anak-anak aku biasakan untuk memasak di kompor gas. Mereka kadang masak ysng ringan telor dadar, nasi goreng atau menggoreng ayam / ikan. Dengan adanya Bright Gas aku merasa tenang meninggalkan rumah dan anak-anak memasak. Aman dari kebocoran dan di lengkapi dengan Seal Hologram & Feature Optical Colors Switch yang tidak dapat dipalsukan.

Kehangatan keluarga yang utama dan makan bersama adalah moment keceriaan keluarga yang terindah (D/s)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun