Mohon tunggu...
deni titik
deni titik Mohon Tunggu... mahasiswa di UT S1 jurusan Ilmu pangan -

im a survive life

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Drone dan Era Pertanian Modern

26 April 2019   20:30 Diperbarui: 27 April 2019   15:32 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buaya_instrumen.com

Dunia saat ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dengan ditandainya  penggunaan mesin-mesin otomatis yang terintegrasi dengan jaringan internet atau bisa dikatakan dengan serba digital. Pelaku industri menggunakan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain dari jarak jauh sekalipun. Adanya kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industri 4.0 berjalan menembus batas ruang dan waktu.

Sektor pertanian pun mengalami banyak perubahan dari adanya revolusi industri generasi ke 4 ini. Adalah penggunaan alsintan (alat mesin pertanian) yang sangat dirasakan manfaatnya terutama untuk menghemat biaya tenaga kerja, mempercepat pekerjaan, dan meningkatkan efektivitas proses produksi.

Drone atau  quadcopter adalah pesawat terbang tanpa awak kapal atau disebut juga dengan  UAV (Unmanned Aerial Vehicle ).  Drone sendiri merupakan jenis pesawat dengan perangkat flight control autopilot menggunakan GPS dan kamera standar yang dikendalikan oleh perangkat autopilot itu sendiri menggunakan waypoint yg sudah di tetapkan melalui ground controll dari darat bisa membuat foto udara untuk peta kontur atau gambar dengan resolusi yang tinggi. Teknologi tersebut pun kini telah di manfaatkan untuk kebutuhan di sektor pertanian.

Kemampuan yang dimiliki drone / quadcopter di bidang pertanian dapat difungsikan untuk penyemprotan hama dan pemupukan secara langsung dengan lebih tepat di lokasi yang terserang hama. Dengan kemampuan yang dimiliki quadcopter, dapat juga difungsikan untuk penyemprotan hama dan pemupukan secara langsung dengan lebih tepat di lokasi yang terserang ham.

Penggunaan  pestisida juga telah dirasakan manfaatnya yaitu untuk meningkatkan hasil produksi, akan tetapi hal ini akan membuat tingkat ketergantungan sangat tinggi terhadap pestisida. Pestisida tidak boleh terkena kulit secara langsung, terhirup atau mengenai mata manusia karena pestisida terkadung bahan kimia yang berbahaya. Kecelakaan akibat pestisida yang dialami seperti, pusing-pusing ketika sedang menyemprot maupun sesudahnya, atau muntah-muntah, mulas, mata berair, kulit terasa gatal-gatal dan menjadi luka, kejang-kejang, pingsan, dan tidak sedikit kasus berakhir dengan kematian.

Penyemprotan manual pump ini juga berpotensi merusak tanaman karena dalam proses penyemprotan banyak tanaman yang terinjak. Maka di perlukan inovasi untuk meminimalisir resiko untuk penyemprot dan tanaman itu sendiri. Dirancang remote control quadcopter khusus untuk menyiramkan cairan pada tanaman padi . Alat ini memiliki banyak keunggulan antara lain, penyemprot tidak terkena pestisida karena jarak antara quadcopter dan pengendali cukup jauh, tanaman tidak terjadi kerusakan karena quadcopter tidak menginjak tanaman, waktu penyemprotan dengan menggunakan quadcopter dapat lebih singkat.

Saatnya moderenisasi di industri pertanian Indonesia harus di manfaatkan dengan sebaik baiknya. Agar bisa menjawab berbagai masalah dan tantangan untuk pertanian Indonesia. Teknologi drone / guadcoper  harus di manfaatkan sebaik mungkin agar kemajuan industri pertanian lebih maksimal.

#kategoripelajarmahasiswa  #PertanianIndonesiaMaju

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun