Mohon tunggu...
Denis Guritno Sri Sasongko
Denis Guritno Sri Sasongko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Belajar menulis populer di Komunitas Guru Menulis dengan beberapa publikasi. Pada 2020, menyelesaikan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Keroncong: Musisi, Prestasi, (tapi minim) Apresiasi (1)

12 Februari 2016   11:05 Diperbarui: 12 Februari 2016   11:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami, Komunitas Musik. Komunitas Musik ini adalah Komunitas Musik Orkes Keroncong Nadya Dewi Muda adalah komunitas keroncong yang lahir dari keprihatinan kurangnya wadah bagi kaum muda dalam mengembangkan interpretasi musik keroncong. Mulanya, komunitas ini terbentuk dari intensifnya perjumpaan, pertemanan, belajar musik, dan tentunya dari latar belakang edukasi di bidang musik yang berbeda-beda. Perlunya wadah yang mendukung mulai kami rasakan ketika ada permintaan untuk mengisi acara di RRI Purwokerto pada bulan 8 Juli 2015. Untuk itulah, kami bersepakat membentuknya.
Komunitas ini dibentuk pada tanggal 1 Juni 2015. Kami bergabung dalam HAMKRI (Himpunan Artis Musik Keroncong Republik Indonesia), yang diketuai oleh Pak Nandang Wijaya. Karena telah ada para musisi senior dengan nama Nadya Dewi, kelompok kami diberi nama Nadya Dewi Muda. Konsep kami, wadah ini adalah komunitas. Harapannya, komunitas ini pun mendukung kami mengembangkan dan menyajikan interpretasi musik yang dapat dengan mudah didengar dan dinikmati semua kalangan. 
Komunitas kami bukan minim prestasi. Hal ini kami buktikan pada Lomba Keroncong Tingkat Provinsi yang diselenggarakan pada 23 Agustus 2015 di Cilacap, Jawa Tengah. Komunitas Nadya Dewi Muda meraih Juara Harapan 3. Suatu apresiasi yang sangat membanggakan untuk sebuah komunitas yang baru dibentuk.
Komunitas ini diketuai oleh Canggih Finalti. Ia pun yang berperan sebagai pemain flute, pelatih dan arranger. Pemain gitar melodi adalah Galih Octa Setyawan. Untuk alat music cak, dimainkan oleh Vergy Christ Anugrah. Pemain cuk adalah Pradana Prasetyo Sakti. Sementara bas dipegang oleh Josep Dwi dan Budi. Cello dimainkan oleh Andrea Septian. Dan, alat musik biola dimainkan oleh Denis Guritno dan Donny Ramadhan.
Pagelaran pertama kami sebagai tim diadakan pada tanggal 10 November 2015, bertempat di Stasiun TVRI Jawa Tengah. Tema yang diusung adalah Keroncong itu asyik. Setelah pagelaran ini, kami didapuk untuk mengisi kegiatan Perayaan Natal Bersama di Gereja Kristen Jawa Penaruban Purbalingga, pada 27 Desember 2015. Sebulan kemudian, kami pun diminta kembali mengisi pagelaran live di RRI Purwokerto.
Konsentrasi kami adalah menggarap kembali keroncong yang dianggap sudah usang, ketinggalan jaman, dan tidak lagi mau disentuh. Kami belajar kembali menampilkan musik keroncong dengan lebih segar. Tambahan lagi, kami menampilkan pula beberapa aransemen lagu popular yang dimainkan dengan iringan keroncong. Belum lagi, kami pun mengusung gabungan keroncong orkestra. Kami berharap penampilan gaya pop, lebih santai, dan kaya warna menjadi esensi yang ingin disampaikan oleh grup kami. 
Singkatnya, kehadiran kami dapat membawa keroncong back to basic; mengembalikan musik sebagai bunyi-bunyian yang bisa dinikmati telinga. Musik, sama seperti bunyi, bersifat universal. Musik dapat dinikmati oleh segala usia, golongan, ataupun bangsa. Musik keroncong diharapkan tidak lagi dianggap ‘serius’ tapi sekaligus mudah dicerna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun