Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Open Source Software Enthusiast | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

6 Alasan Rumah Tapak Masih Jadi Pilihan Milenial

16 Oktober 2021   09:09 Diperbarui: 16 Oktober 2021   09:21 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah tapak (Foto oleh Erik Mclean dari Pexels)

Dengan sedikit renovasi dan polesan sana-sini, rumah lama dapat terus ditinggali selama beberapa waktu ke depan.

Akses Mudah

Sekarang ini, bepergian dari satu tempat ke tempat lain tidak sesulit era 90-an. Kendaraan pribadi bisa mudah didapatkan lewat pembelian tunai ataupun kredit. Kita juga bisa memilih kendaraan bekas yang sesuai dengan kondisi kantong.

Keberadaan kendaraan pribadi ini memungkinkan orang untuk berangkat dari rumah ke tempat kerja, meskipun jauh dari akses ke transportasi umum. Jarak puluhan kilometer dan rasa capek bermacet-macet ria sedikit dirasa bukan masalah.

Bebas

Rumah tapak memungkinkan penghuni melakukan apa saja, asalkan bukan hal yang menggangu masyarakat sekitar tentunya. Pemilik bebas menata rumah semaunya. Lahan yang tersedia juga memungkinkan pemilik untuk bercocok tanam, menggali sumur, bermain dengan anak di teras dan halaman, dan lain sebagainya.

Kebebasan ini tidak diperoleh di hunian vertikal. Apartemen dan rumah susun memiliki aturan tertentu yang mengikat demi kenyamanan sesama penghuni, misalnya melarang kurir makanan masuk lewat tangga ataupun lift dan melarang hewan peliharaan.

Sosialisasi

Suasana terbuka di rumah tapak memudahkan sesama penghuni untuk dapat saling bertegur sapa. Kita bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan nyaman tanpa dibatasi dinding dan pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun