Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Open Source Software Enthusiast | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Idul Adha Kala Pandemi, Hewan Kurban Sepi Pembeli

22 Juli 2021   08:55 Diperbarui: 22 Juli 2021   10:40 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: finance.detik.com

Penerapan PPKM Darurat sederhananya membuat segala urusan jadi ribet. Segalanya jadi serba terbatas, termasuk kegiatan masyarakat yang mengundang banyak massa seperti penyembelihan hewan kurban.

Sudah tradisi di masyarakat kita, penyembelihan hewan kurban selalu dihadiri banyak orang. Biasanya selalu kita jumpai bapak-bapak yang ikut nimbrung memotong daging, ibu-ibu yang menyiapkan kantong kresek, hingga anak-anak yang iseng memegangi tandung kambing dan perut sapi.

Keramaian seperti ini cukup mengkhawatirkan di saat-saat sekarang. Pemerintah pun sejak jauh-jauh hari sudah mewanti-wanti kerumuman yang terjadi karena prosesi ibadah, termasuk kurban. Dikhawatirkan kerumunan yang tidak terkontrol dapat memperbesar potensi penularan COVID-19.

Belum lagi ada potensi denda jika nantinya kegiatan berkerumun tersebut diketahui aparat. Tambah ruwet jadinya.

Tidak mau ribet, masyarakat akhirnya meniadakan penyembelihan hewan kurban, atau paling tidak mengurangi jumlah hewan kurbannya. Hal ini memberikan dampak terhadap penjualan hewan kurban.

Alternatif mengirim hewan kurban ke luar daerah pun cukup sulit dilakukan para penjual. Mobil pengangkut harus menghadapi penyekatan di sana-sini. Waktu pengiriman pun semakin lama.

Hal ini cukup berisiko mengingat hewan kurban rentan stres. Perjalanan yang terlalu lama bahkan dapat menyebabkan kematian pada hewan kurban.

Kedua, faktor ekonomi masyarakat.

Kurban merupakan salah satu rangkaian ibadah Idul Adha yang berhubungan dengan kondisi ekonomi seseorang. Orang yang merasa dirinya mampu dianjurkan untuk melaksanakan kurban. Bahkan beberapa ulama berpendapat kurban hukumnya wajib selama harta kita cukup untuk itu.

Tentunya tidak sedikit uang yang mesti dikeluarkan untuk membeli hewan kurban. Menjelang Idul Adha harga kambing kualitas standar saja bisa mencapai lebih dari 3 juta rupiah. Sapi setidaknya dapat dibeli dengan harga minimal 17 jutaan.

Kondisi pandemi seperti sekarang, ditambah pemberlakukan PPKM Darurat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat. Yang digaji ataupun wirausahawan, sektor formal maupun informal, semuanya mengalami kesulitan. Keadaan ini membuat masyarakat berpikir ulang dalam mengelola keuangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun