Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Open Source Software Enthusiast | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Jangan Khawatir! 5 Hal Baik Ini Akan Terjadi Setelah Lewati Quarter Life Crisis

16 Mei 2021   11:20 Diperbarui: 17 Mei 2021   11:47 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi quarter life crisis (Photo by Startup Stock Photos from Pexels)

Baca juga "Don't Follow Your Passion": Modal Berani Saja Tidak Cukup

Kita pun kemudian akan melakukan penyesuaian terhadap karier yang akan dijalani. Bisa jadi kita tetap berjalan lurus, mencari jalan berputar, atau berbelok ke tujuan lain yang malah lebih kita pahami rutenya.

5. Lebih realistis soal pasangan hidup

Usia 25 juga jadi momen di mana kita akan seringkali ditanyai soal calon suami atau istri. Lepas kuliah dan mulai bekerja, kurang lengkap rasanya tanpa pasangan.

Di Indonesia sendiri, usia 25 adalah usia yang dianggap matang untuk mulai membangun rumah tangga. Karena telah umum di mana-mana, yang masih men-jomblo di usia 25 seringkali jadi bahan candaan, dicap terlalu idealis atau dipertanyakan orientasinya. 

Perkara pasangan ini juga merupakan salah satu masalah dalam quarter life crisis.

Membangun kembali konsep soal pasangan hidup akan kita alami selama quarter life crisis. Di masa remaja, kita mungkin fokus mengembangkan konsep pasangan yang ideal fisik, karier, dan sikapnya.

Setelah melewati quarter life crisis kita jadi lebih realistis. Pasangan hidup tidak lagi soal indah visualnya, tapi bagaimana komitmennya dalam berumah tangga kelak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun