Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist

Geologist | Open Source Software Enthusiast | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

James Hutton: The Present is The Key to The Past

21 September 2017   23:58 Diperbarui: 26 Juni 2021   21:03 4435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bukunya yang berjudul The Man Who Found Time, Jack Repcheck mengatakan bahwa ada empat tokoh besar yang berhasil mengubah pandangan manusia tentang bumi. Nicolaus Copernicus menjadi yang pertama. Pada tahun 1543 Copernicus menyatakan bahwa bumi bukanlah pusat tatasurya melainkan matahari. Sembilan ratus tahun setelah kematian Copernicus, Galileo mempublikasikan sebuah buku berjudul Dialogue Concerning the Two Chief World System pada tahun 1632 yang membenarkan teori heliosentris Copernicus. James Hutton menyusul pada tahun 1788 dengan teori bahwa usia bumi lebih tua dari 6000 tahun, menurut doktrin teologi pada masa itu. 

Meskipun usia bumi belum bisa dihitung secara akurat, Hutton memperkirakan bumi bisa berusia jutaan bahkan milyaran tahun. Terinspirasi dari hasil penelitian Hutton, 70 tahun kemudian Charles Darwin dengan berani mempublikasikan On the Origin of Species by Means of Natural Selection yang menuai kontroversi hingga saat ini.

Copernicus, Galileo dana Darwin merupakan tokoh kunci dalam pemisahan sains modern dari pengaruh religi ortodoks. James Hutton juga memiliki peranan yang tidak kalah penting. 

Teori tentang bumi yang ia susun berdasarkan pengamatan selama bertahun-tahun menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kebumian modern. Oleh karena itu, julukan Bapak Geologi Modern pantas disandang ilmuwan asal Skotlandia ini.

James Hutton lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 3 Juni 1726. Ayahnya William Hutton adalah seorang saudagar sukses. Sayangnya ia meninggal saat Hutton masih berusia 3 tahun. Ibunya, Sarah Balfour kemudian mengatur supaya Hutton dan ketiga saudara perempuannya mendapatkan pendidikan terbaik. James Hutton mulai bersekolah di Edinburgh High Schoolsaat menginjak usia 10 tahun.

Pada bulan November 1940, Hutton mulai mempelajari humaniora, filosofi dan matematika di Universitas Edinburgh. Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk menimba ilmu, kimia malah menjadi pelajaran favoritnya. Kegemarannya dalam melakukan eksperimen kimia bermula ketika ia mengetahui bahwa emas dapat larut dalam larutan asam campuran asam nitrat dan asam hidroklorida. 

Pascakelulusanya dari Universitas Edinburgh, Hutton bekerja sebagai pengacara. Meski begitu, kegemarannya pada bidang kimia tidak pernah surut.

Pada tahun 1744, Hutton memutuskan untuk belajar ilmu kedokteran di Paris karena menurutnya karir sebagai dokter lebih menjanjikan ketimbang pengacara. Hutton menyelesaikan studinya di Paris pada tahun 1747 dan mendapatkan kualifikasi dokter pada tahun 1749 di Universitas Leiden, Belanda. 

Pada usia 23 tahun, Hutton hijrah ke London namun tidak pernah sekalipun melakukan praktek. Hal ini tidak menjadi masalah besar karena Hutton sebelumnya sudah memiliki penghasilan dari kerjasamanya dengan salah satu perusahaan kimia di Edinburgh. Merasa berkecukupan, Hutton kemudian kembali ke Edinburgh dan memulai usaha pertanian.

Selama berkarir di bidang pertanian, Hutton melakukan perjalanan ke beberapa tempat di Inggris untuk meneliti metode pertanian. Hutton lalu menyadari bahwa para petani sangat memperhatikan kecocokan tanah untuk mendukung produktivitas hasil pertanian. Ia mulai menaruh atensi lebih kepada ilmu tanah dan aplikasinya untuk pertanian. 

Hutton menemukan banyak variasi tanah dan batuan di tempat-tempat yang pernah ia kunjungi. Ia memperkirakan bahwa sebagian jenis batuan terbentuk dari endapan pasir dan lumpur di dalam air. Hutton juga menemukan batuan di daratan yang mengandung fosil cangkang hewan-hewan laut. Sedikit demi sedikit Hutton tertarik untuk mempelajari geologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun