Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

All About Valentino Rossi

12 Juni 2016   23:30 Diperbarui: 3 Juni 2018   23:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi penggemar motoGP tentu sudah tidak asing dengan nama  ini, Valentino Rossi. Dalam ajang motoGp Valentino Rossi termasuk dalam jajaran pembalap senior. Tetapi aksinya dilintasan balap selalu dinanti-nanti oleh para juniornya, bukan saja oleh para senior. Baik kawan maupun lawan. 

MotoGp identik dengan Valentino Rossi. Begitu pun sebalikya. MotoGp dan Valentino Rossi dua hal yang sulit dipisahkan. Entahlah jika ajang motoGp tanpa Valentino Rossi. Apakah akan tetap semenarik sekarang? Karena tak bisa dipungkiri, salah satu magnet motoGp adalah Valentino Rossi. Tanpa Rossi motoGP terasa hambar. Bagai sayur tanpa garam

Sebagai penggemar Valentino Rossi rasanya kurang lengkap jika tidak mengetahui jatidiri pembalap satu ini. Baik kiprahnya di ajang balapan maupun di luar itu. Berikut ini beberapa fakta tentang Valentino Rossi yang diambil dari berbagai sumber. 

Valentino Rossi lahir di Urbino, Italia, 16 Februari 1979. Memulai balapan pada tahun 1996, di usia 17 tahun, untuk Aprilia dalam Grand Prix 125 cc. Tahun 1997 menjadi juara dunia kelas 125 cc. Tahun 1999 kembali menjadi juara dunia kelas 250 cc. Dan puncaknya ia menjadi juara dunia kelas 500 cc sebanyak 7x. Tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008 dan 2009.

Pertama kali bergabung di GP 500 cc, Rossi membela tim Honda. Di sini jiwa entertainer Rossi terlihat jelas. Dan menjadi salah satu daya tariknya hingga kini. Semua berawal dari suasana tim yang menurut Rossi terasa kaku. Mekanik dan staff sangat serius dan penuh tekanan. Ia tidak menyukai ini. Maka ia pun mengubah bentuk suasana itu dengan caranya sendiri. Yaitu dengan merayakan kemenangan secara besar-besaran di depan umum. Ia dengan santainya membonceng salah satu fans keliling sirkuit. Atau melempar topi kepada fansnya. Melihat aksinya ini orang jadi tertarik menonton motoGp.

Setelah membela Honda selama 3 tahun (2000-2003), Rossi pindah untuk bergabung dengan tim Yamaha. Dari tahun 2004-2010. Pada tahun 2011 ia pindah untuk bergabung dengan tim Ducati. Namun hanya bertaha 1 tahun. Yakni tahun 2011-2012. Tahun 2013 ia kembali bergabung dengan tim Yamaha sampai sekarang.

Selama karirnya sebagai pembalap, Rossi yang memiliki julukkan The Doctor ternyata telah memiliki beberapa julukkan sebelumnya. Rossifumi, itu julukkan yang diberikan oleh kawan-kawannya saat masih di kelas 125 cc. Hal itu dikarenakan kekaguman Rossi pada pembalap Jepang bernama Norifumi Abe. 

Saat balapan di kelas 250 cc julukkan Rossi berganti. Ia mendapat julukkan Valentinik. Akibat dari kesukaannya pada tokoh kartun super hero, Duffy Duck, yang di Italia bernama Paperinik. Begitu balapan di kelas 500 cc julukkannya berganti menjadi The Doctor. Menurut Rossi kelas 500 cc itu membutuhkan keseriusan lebih. Ia ingin menjadi pembalap yang kalem, tenang dan pemikir. Layaknya seorang Doctor, ilmuwan gila dan memiliki eksperimen gila juga. 

Selain itu di Italia nama Valentino kebanyakkan digunakan oleh para Doctor. Maka pantaslah Rossi memakai julukkan itu. Apalagi aksi-aksinya di sirkuit motoGP memang gila dan penuh eksperimen. Itulah sekilas mengenai sejarah nama julukkan yang dimiliki oleh Valentino Rossi. 

Mengenai nomor 46 yang digunakan oleh Rossi, ada cerita menarik lagi dibalik itu semua. Rossi memilih nomor 46 karena ia terkesan dengan aksi pembalap wildcard, Jepang, bernomor 46 yang ia tonton di televisi. Selain itu sang ayah yang juga seorang pembalap memakai nomor 46, saat memenangkan lomba pertamanya tahun 1979. Sejak itu Rossi menggunakan nomor 46 sebagai kebanggaannya.

Valentino Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap.  Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap GP 250 cc pada tahun 1970. Ibunya, Stefania Palma pun mendukung karir Rossi. Meski pun pada awalnya keberatan juga atas pilihan anakknya untuk menjadi seorang pembalap. Namun kini sang ibu justru kerap datang menyaksikan aksi anaknya itu, Valentino Rossi. Sementara sang ayah selalu ada digaris akhir. Atmosfer lingkungan Valentino Rossi sejak kecil adalah balapan. Sangat pantas jika kini ia menjadi pembalap besar yang dikagumi oleh kawan maupun lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun