Mohon tunggu...
Denik13
Denik13 Mohon Tunggu... Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Berkesan Saat Mengenakan Kain dan Kebaya

26 April 2025   10:00 Diperbarui: 26 April 2025   10:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam balutan kain dan kebaya (dok. Denik)

Kain dan kebaya, salah satu pakaian tradisional Indonesia yang dikenakan oleh masyarakat sejak dulu kala. Baik itu di lingkungan keraton maupun di kalangan masyarakat biasa. Para perempuan saat itu umumnya mengenakan kain dan kebaya untuk pakaian sehari-hari.

Seiring berjalannya waktu pakaian yang dikenakan mulai mengikuti trend yang sedang populer dan digandrungi oleh masyarakat dunia. Kain dan kebaya mulai ditinggalkan terutama oleh generasi mudanya. Hanya orang tua dan nenek-nenek yang masih setia mengenakan kain serta berkebaya.

Sementara anak mudanya hanya sesekali dan pada momen tertentu saja mengenakan kain dan kebaya. Misalnya pada saat menghadiri undangan pernikahan atau wisudaan. Sedangkan untuk keseharian sudah sangat jarang ditemui.

Kecuali di lingkungan keraton. Kita masih bisa menjumpai para perempuan yang kesehariannya mengenakan kain dan kebaya. Meski bukan tinggal di lingkungan keraton atau dekat dengan keraton. Namun saya tidak asing dengan pakaian kain dan kebaya.

Almarhum nenek dari ibu saya pakaian sehari-harinya kain dan kebaya. Sampai akhir hayatnya hanya itu pakaian yang dikenakan. Tidak pernah model lain. Termasuk daster yang menjadi pakaian favorit para emak saat di rumah.

Saya yang pada dasarnya senang dengan hal-hal yang berbau tradisional, merasa tidak asing lagi dengan yang namanya kain dan kebaya. Saya melihat sendiri bagaimana nenek dengan lincahnya mengenakan kain panjang. Bukan kain yang sudah dibuat rok atau tinggal pakai.

Lama-lama saya jadi ingin mencobanya juga. Ternyata mudah dan tidak ribet. Sejak itu saya mulai senang mengenakan kain dan kebaya. Baik untuk acara resmi atau acara santai. Berkain dan kebaya ternyata menyenangkan.

Saya merasa nyaman dan lebih percaya diri. Sebab dengan pakaian yang dikenakan, saya secara tidak langsung menjaga kelestarian pakaian tradisional Indonesia. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri loh.

Ada banyak kemudahan yang saya dapatkan berkat pakaian yang dikenakan yakni kain dan kebaya. Saat naik angkutan umum seperti bus transjakarta atau KRL. Begitu saya masuk langsung ada yang menyodorkan kursinya untuk saya duduki. 

Traveling dengan balutan kain dan kebaya (dok. Denik)
Traveling dengan balutan kain dan kebaya (dok. Denik)
Mungkin melihat kain yang saya kenakan. Kesannya sudah lansia. Padahal masih kuat gendong keril. Begitu pula saat saya melakukan perjalanan ke luar kota. Di bandara atau di terminal para petugasnya begitu ramah menyapa saya. Diberi prioritas untuk jalan terlebih dulu, diberi kursi bahkan dibantu membawakan tas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun