Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pecinan Glodok, dari Tempat Isolasi Menjadi Permata di Jakarta Barat

12 November 2022   15:49 Diperbarui: 12 November 2022   15:56 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Glodok. Kawasan yang tak asing lagi bagi warga Jakarta dan dari luar Jakarta. Selain pusat perbelanjaan dan kuliner, Glodok juga merupakan kawasan yang memiliki nilai sejarah tersendiri.

Bagaimana tidak? Geger Pecinan tahun 1740 yang mengharuskan orang-orang Tionghoa tinggal di luar tembok Batavia, menjadikan Glodok sebagai pusat pemukiman mereka. Di sanalah orang-orang Tionghoa tinggal dan beraktivitas menjalani kehidupan sehari-hari.

Seiring perjalanan waktu, Glodok menjadi urat nadi perekonomian Jakarta. Kini siapa yang tak mengenal Glodok? Siapa yang tak ingin jalan-jalan ke Glodok? Sekadar ingin tahu atau sengaja berbelanja. Glodok menjadi bagian yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Jakarta.

Banyak hal yang bisa kita lakukan saat berkunjung ke Glodok. Berbelanja? Sudah pasti. Segala jenis barang bisa kita temukan di sana. Mulai dari pakaian, obat-obatan, elektronik, pernak-pernik dan pastinya makanan. Juga bangunan bersejarah.

Terkait makanan, Glodok menjadi salah satu kawasan kuliner yang banyak dicari orang. Karena memang banyak tempat makan yang enak dan legendaris di sana. Seperti Pantjoran Tea House, Bakmi Amoy, Gado-gado Presiden dan lain-lain.

Picture by kemenparekraf
Picture by kemenparekraf

Terkait sejarah, kita bisa menjumpai Klenteng Toa Se Bio, Gereja Santa Maria de Fatima dan Vihara Dharma Bakti. Secara keseluruhan kawasan Glodok semacam paket lengkap. Semua yang kita inginkan ada di sana. Termasuk hiburan dan juga penginapan.

Sebagai warga yang tinggal di wilayah Jabodetabek, saya sangat beruntung karena jarak tempuh menuju kawasan Glodok sangat terjangkau. Sehingga saya bisa dengan leluasa pergi ke sana sewaktu-waktu. Untuk urusan pribadi maupun mengajak kenalan dan kerabat.

Bagi saya mengajak kenalan dan atau kerabat berkunjung ke kawasan Glodok sebuah keharusan. Sebab banyak hal yang bisa saya tunjukkan kepada mereka. Tak hanya untuk berbelanja dan kuliner saja.

Apalagi tahun 2022 ini kawasan Glodok menjadi salah satu destinasi wisata pilihan yang ada di Jakarta. Bahkan kawasan Glodok kini masuk 50 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF).

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 diikuti oleh 34 provinsi. Dengan jumlah pendaftar mencapai 3.416 desa wisata. Dari jumlah tersebut diperkecil menjadi 50 desa wisata yang terpilih untuk mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Kawasan Glodok yang kini dikenal sebagai Desa Wisata Pecinan Glodok masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya, meski bukan warga Jakarta. Sebab saya kerap berkunjung ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun