Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Semangat Membangun Kembali Usaha Menjahit Bersama JNE

23 Januari 2022   16:34 Diperbarui: 23 Januari 2022   16:43 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya terbaru adik saya tahun 2022. (Dokpri)

Pandemi Covid-19 memang sungguh luar biasa sekali dampaknya. Tahun pertama pendemi membuat terpuruknya roda perekonomian. Usaha besar maupun usaha kecil sama-sama merasakan dampaknya.Hal tersebut saya rasakan juga. Meski saya bukan pelaku usaha langsung. Namun saya memiliki keluarga, saudara dan teman yang merupakan pelaku usaha. Dua adik saya juga mengandalkan hidupnya dari usaha miliknya.

Satu adik membuka usaha makanan dan minuman. Berupa warung seblak, burger, sosis bakar dan aneka minuman. Adik satunya lagi membuka usaha jahitan.

Nah, adik yang memiliki usaha jahitan tersebut yang merasakan sekali dampak pandemi. Usaha jahitnya sepi. Siapa yang mau menjahitkan baju coba? Hajatan masih dilarang. Kebanyakan orang bekerja dari rumah. Tempat wisata ditutup.

Intinya urusan jahit menjahit baju bukan prioritas. Apalagi untuk menjahit baju biasanya ada interaksi langsung. Dengan mengukur badan terlebih dulu. Sementara ada pembatasan interaksi sosial diberbagai tempat.

Berbeda dengan usaha makanan dan minuman. Meski pemasukan agak berkurang akibat pandemi. Setidaknya masih ada yang membeli. Sangat berbeda dengan usaha jahitan.

Saya sedih juga melihat adik yang penjahit kebingungan mau membuka usaha apalagi. Karena jahitan sedang sepi. Sedangkan kebutuhan hidup sehari-hari tidak bisa ditunda.

Walaupun bukan usaha jahit yang besar. Tapi cukup ramai. Ada saja yang menjahitkan baju padanya. Mulai baju sehari-hari sampai seragam nikahan. Intinya memang penjahit serba bisa tapi masih dalam lingkup usaha kecil menengah.

Kesibukan menjahit (dokpri)
Kesibukan menjahit (dokpri)
Suatu hari adik saya berujar, "Ada pelanggan yang mau menjahitkan baju. Untuk anaknya sih. Cumakan bingung belum ada ukurannya. Harus ngukur langsung. Sedangkan kita enggak boleh interaksi dulu."

Saya diam sesaat. Memang benar. Untuk urusan menjahit baju yang utama adalah ukurannya harus pas. Tentu harus bertemu secara langsung. Kalau untuk model bajukan fotonya bisa dikirim lewat WhatsApp. Kalau ukuran badan? Repot juga bukan?

Eh, bicara kiriman saya kok langsung terpikir menyuruh adik saya untuk coba secara online saja semua urusan jahitannya. Mulai dari pengiriman bahan, model bajunya, contoh ukuran sampai nanti selesai. Semua dilakukan secara online. Jadi tidak ada interaksi secara langsung seperti biasanya.

"Minta kirimin contoh bajunya yang pas dan paling enak aja. Jadi Lo bisa ngukur dari situ. Baru sesuaikan sama model yang dia inginkan."

"Ribet. Enakkan ngukur langsung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun