Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kematian Hewan Kesayangan Membuat Trauma Berkepanjangan

13 November 2021   09:28 Diperbarui: 13 November 2021   09:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hal mudah menghapus ingatan tentang wajah tanpa dosa yang meregang nyawa di depan mata. Meski itu hanya seekor hewan peliharaan. 

Dahulu kami memiliki seekor kucing kampung yang sangat pintar dan penurut. Namanya Choki. Dia sudah hapal namanya dan siapa tuannya. 

Kalau namanya kami panggil, pasti langsung menghampiri. Meskipun sedang bermain di luar yang entah di mana. Dari atas genting akan terdengar laju larinya yang kecang.

Kalau saya berangkat sekolah (waktu itu masih SMP), Choki mengikuti sampai depan gang. Saat pulang sekolah kalau dia sedang bermain sampai di depan gang, pasti ikut pulang. 

Pokoknya Choki kesayangan keluarga kami. Tak ada Choki rumah terasa sepi. Suatu hari Choki pulang ke rumah dengan mulut berbusa. Jalannya limbung. Kemudian tergeletak di teras rumah dengan nafas tersengal-sengal.

Kami semua panik. Choki saya bopong ke dalam. Layaknya terhadap manusia. Kami semua bertanya tentang keadaannya.

"Choki, kamu kenapa?"

"Choki, kamu dipukuli orang ya?"

"Choki, apa kamu diracun orang?"

Tidak seperti biasanya yang tiap kali kami sebut namanya dia akan mengeong. Kali ini Choki hanya menatap kami dengan tatapan sedih dan mulut terkunci rapat.

Melihat kondisi Choki seperti itu saya menangis. Kasihan melihat wajahnya yang tanpa dosa sedang menahan sakit. Tanpa bisa membantu atau berbuat sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun