Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stalking Tak Selamanya Negatif

7 Juli 2021   06:16 Diperbarui: 7 Juli 2021   07:02 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stalking. Istilah yang sudah sering kita dengar. Bisa jadi sering pula kita lakukan. Kosa kata bahasa Inggris yang memiliki arti mengutit. Selama ini kata stalking diartikan negatif.

Memang benar sih. Karena stalking biasanya dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik akun. Ingin mengetahui aktivitas seseorang tanpa diketahui. 

Sebenarnya sebal saja kalau aktivitas kita dimata-matai oleh orang yang tidak disukai. Cara terbaik adalah dengan mengunci akun yang  dimiliki.  

Namun seringkali kita tidak bisa asal mengunci akun. Karena berkaitan dengan pekerjaan. Apa boleh buat? Anggap saja stalker (sebutan untuk orang yang suka stalking) itu fans kita. 

Eg, tapi kalau yang stalking kita orang yang disukai. Tentu lain cerita. Bisa jadi penyemangat diri sekaligus bikin GR kita. Jangan, jangan, jangan...

Terlepas dari sisi menyebalkan dari seorang stalker. Dalam masa pandemi sekarang ini ternyata stalking menjadi semacam kolom berita tak resmi.

Seperti kejadian yang belum lama saya alami. Di status yang saya buat ada seorang kawan yang selalu paling awal melihat status tersebut. Padahal selama ini kami jarang bertegur sapa semenjak ada selisih paham.

Kami tidak saling unfollow atau saling blokir. Walau bagaimana kami pernah berteman dan saling berjasa satu sama lain. Intinya tidak dekat lagi seperti dulu. 

Tidak pernah mengomentari postingan seperti biasanya. Bahkan saya silent akunnya agar tak muncul di beranda.

Suatu hari saya menulis status. Tapi sampai batas waktunya akan habis si kawan tidak stalking tuh. Begitu terus sampai beberapa hari. Akhirnya saya kepo dong.

Saya cek akun medsos si kawan. Sebenarnya saya malas stalking medsos semacam ini. Tapi  karena penasaran sekali. Jadilah saya meluncur ke akun medsosnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun