Sebagai warga Tangerang saya ingin merekomendasikan kuliner asik yang wajib teman-teman cicipi nih. Pokoknya jangan bilang sudah ke Tangerang kalau belum kuliner laksa hahahaha
Jika sudah berada di Tangerang mudah sekali menemukan pedagang laksa. Hampir di sepanjang jalan kota Tangerang bisa dijumpai pedagang laksa. Namun jika ingin yang lebih istimewa, teman-teman bisa mengunjungi tempat khusus Kuliner Laksa Tangerang.
Lokasinya tidak jauh dari Tangerang City Mall. Tempatnya asik. Makanannya enak. Beneran. Laksa Tangerang itu memang enak bener kok. Kalau kamu pencinta mie, kudu nih kuliner laksa. Karena laksa itu bahan dasarnya mie.
Dari obrolan dengan pedagang laksa di sana, sebenarnya sih bahan dasarnya itu mie bihun. Artinya mie yang dibuat dari tepung beras. Kalau mie yang biasanya itu kan dibuatnya dari tepung terigu. Hanya untuk laksa dibuatnya lebih besar menyerupai spaghetti. Jadi mantap deh dilihatnya.
Untuk kuah laksa sendiri berupa air rebusan kacang hijau, santan, kentang, dan kaldu ayam. Ditambah irisan daun kucai, telur ayam atau daging ayam. Hmmm, lezat sekali. Makannya hangat-hangat lalu diberi sambal yang banyak bagi yang suka pedas. Weh, saya pastikan teman-teman lupa sama hutang dan tagihan lain hahahaha
Menariknya lagi nih, ada kisah dibalik nama dan pembuatan laksa. Menurut cerita turun temurun. Laksa itu ada dua macam. Pertama Laksa Nyonya dan yang kedua Laksa Nyai. Laksanya sih sama saja. Adapun adanya sebutan tersebut berdasarkan si pembuat laksa.
Tangerang itu kan terkenal juga dengan daerah pecinannya. Yang mana mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah tersebut adalah orang-orang keturunan Tionghoa. Ketika mereka berniaga ke Jakarta dan tahu bahwa tinggalnya di Tangerang, sebagian masyarakat menyebut mereka dengan sebutan Cina Benteng.Â
Benteng adalah julukan untuk kota Tangerang. Jadilah orang-orang keturunan Tionghoa yang tinggal di Tangerang disebut Cina Benteng.Â
Kembali ke Laksa tadi. Masyarakat Tionghoa itu kan kebanyakan mencari rezekinya dari berdagang. Berdagang apa saja. Termasuk makanan. Di Tangerang ada juga orang-orang Tionghoa yang berjualan laksa.Â
Nah, laksa buatan mereka disebut Laksa Nyonya. Sedangkan laksa yang dibuat oleh masyarakat asli atau orang pribumi disebut Laksa Nyai. Zaman dulu kan masih kental nuansa perbedaan etnis tersebut. Makanya muncul istilah Laksa Nyonya dan Laksa Nyai.
Sekarang sih sudah tidak ada lagi penyebutan tersebut. Laksa ya laksa saja orang menyebutnya. Sebagai warga Tangerang tentu saya sudah mencicipi yang namanya laksa. Makanya saya bisa bilang enak. Sebagai pencinta mie. Saya rekomendasikan laksa untuk teman-teman cicipi. Jangan bilang pencinta mie kalau belum mencicipi laksa Tangerang. Uhuyyy...(EP)
