"Masalah yang kamu hadapi ini belum seberapa dibandingkan masalah yang mereka hadapi dahulu. Mereka saja kuat masa kamu baru begini saja sudah ingin menyerah."
Begitu dialog batin ini. Jika sudah demikian, saya langsung terdiam dan merenungkan semua.Â
"Iya, ya. Saya harus kuat. Harus tegar menghadapi semua permasalahan hidup. Mereka saksi hidup bahwa tak selamanya penderitaan menyelimuti hidup kita. Asal mau berubah dan berusaha pasti bisa."Â
Setelah berdialog seperti ini biasanya saya merasa plong alias lega. Perasaan tertekan yang menyesakan dada perlahan mulai hilang. Saya pun mulai bisa berpikir dengan tenang. Mulai bisa menata hati untuk menyikapi permasalahan yang dihadapi.
Saya sungguh beruntung bisa menjadi bagian dari Kompasiana. Bisa mengenal pak Tjiptadinata Effendi dan ibu Roselina Tjiptadinata meski lewat tulisan. Semoga suatu saat diberi kesempatan untuk berjumpa dan mengucapkan terima kasih secara langsung atas kisah inspiratifnya. (EP)