Jika ditanyakan mana yang lebih enak, belanja secara langsung atau secara online. Maka jawabannya beragam. Sebab masing-masing memiliki follower yang tak sedikit.
Para pencinta belanja online langsung membuat koor,enakkan belanja online. Enggak capek, enggak harus antri, enggak perlu berdesak-desakan atau berebutan memilih barang. Hanya duduk manis, mainkan tuts, klik sana klik sini. Beres. Kita tinggal menunggu barang datang.
Lain lagi dengan para pencinta belanja secara langsung. Mereka pun tak mau kalah. Segera membuat koor, lebih enak belanja langsung. Lebih puas. Bisa pilih-pilih langsung. Bisa tahu barangnya dengan jelas. Enggak khawatir tertipu.
Tertipu? Ya, sekarang ini marak penipuan secara online. Belanja secara online rawan penipuan. Baik dari segi barang maupun urusan pembayaran.Â
Seorang kawan mengeluh, ia baru saja kena tipu. Membeli barang secara online, tapi sampai sekarang barangnya belum dikirim. Padahal uangnya sudah ditransfer. Begitu dicek nomor telepon dan media sosialnya sudah tak aktif lagi. Melayanglah uang ratusan ribu milik si kawan. Kalau kata ibu saya ini sama dengan nyangoni kere minggat.
Itu risiko yang dihadapi jika belanja secara online. Uang sudah ditransfer, barang tak jelas nasibnya. Karena biasanya kita memang harus mentransfer uangnya terlebih dulu baru barang diproses. Berbeda dengan belanja secara langsung yang mana ada uang ada barang.
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Belanja online itu penuh sensasi. Ada rasa deg-degan menanti barang yang dikirim. Ada perasaan tak sabar begitu barang sudah ditangan. Ada rasa senang ketika barang yang diterima sesuai dengan harapan. Dan sebaliknya, ketika barang tak sesuai harapan maka gelo atau kecewa yang dirasakan.
Jadi kalau saya yang ditanya, pilih belanja langsung atau online? Jawabannya pilih belanja secara langsung. Sesekali bolehkah belanja online. Biar merasakan sensasinya juga. (EP)
