Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hobi Bersepeda? Dua Perbekalan Ini Wajib Dibawa Loh

2 Agustus 2019   09:56 Diperbarui: 2 Agustus 2019   10:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar by elementmtb.com

Saat ini bersepeda bukan hanya sebagai hobi semata yang dilakukan kala libur tiba. Tetapi sudah menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal di kota.

Kesadaran akan hidup sehat dan juga hobi menjadikan beberapa kalangan rutin bersepeda setiap hari. Bahkan ada yang menggunakan sepedanya sebagai transportasi sehari-hari dalam bekerja. Bike to Work atau disingkat B2W istilah yang muncul dan kita kenal sekarang ini.

Bersepeda karena hobi maupun bersepeda sebagai kebutuhan sehari-hari sama baiknya. Sama-sama berkontribusi bagi lingkungan dalam mengurangi polusi. 

Meski bersepeda memiliki manfaat bagi kesehatan diri, tak lantas semua pesepeda menjadi sehat dan bugar usai bersepeda. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masalah nutrisi  bagi pesepeda. Artinya tidak semua pesepeda mengetahui nutrisi yang ia butuhkan sebelum dan sesudah bersepeda.

Pokoknya asal badan sehat ayo saja bersepeda. Begitu prinsip yang diterapkan oleh sebagian pesepeda. Tidak salah. Hanya kurang tepat. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah bersepeda.

Setidaknya satu atau dua jam sebelum bersepeda sebaiknya sarapan terlebih dulu. Agar asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh bisa dicerna menjadi energi. 

Bersepeda kegiatan yang membakar energi cukup banyak. Oleh karenanya perlu benar-benar diperhatikan makanan yang masuk. Untuk menghindari dehidrasi dan menjaga keseimbangan zat elektrolit di dalam tubuh.

Dehidrasi? Kok bisa? Bisa saja. Sebuah penelitian ilmiah yang berkaitan dengan pengaruh air minum bagi manusia menemukan bahwa 46,1 persen dari 1.200 penduduk Indonesia di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan mengalami dehidrasi ringan.

Hal tersebut diungkap oleh Prof Dr Ir Hardinsyah MS yang memimpin penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) pada tahun 2019. Jumlah remaja yang mengalami dehidrasi ringan lebih tinggi dibanding orang dewasa, yaitu 49,5 persen banding 42,5 persen. Penyebab tingginya angka ini karena rendahnya pengetahuan para responden tentang fungsi air bagi tubuh.

Terkait bersepeda, banyak pesepeda yang malas membawa air minum dengan alasan ribet. Nanti saja beli di jalan kalau haus. Wah, padahal kekurangan air dapat menggangu pergerakan atau otot tubuh. "Kehilangan 4-6 persen air menyebabkan tubuh mengalami sakit kepala, letih dan lemah," ungkap Dr Regina Karim.

Menurut Dokter Regina Karim, kurang minum bukan hanya menyebabkan terjadinya dehidrasi pada tubuh. Namun bisa membuat otak kurang konsentrasi. Gejala lain yang lebih parah jika tubuh mengalami kekurangan asupan air, yaitu darah akan mengental sehingga rasa capai berlebihan, lesu dan sering mengantuk. Hal tersebut karena cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan lain di dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun