Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Bapak Atom Indonesia, GA Siwabessy

5 Oktober 2018   06:53 Diperbarui: 5 Oktober 2018   07:41 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat mengunjungi BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional), Serpong beberapa waktu yang lalu dalam kegiatan Media Gathering Bersama BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Saya dan para peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat langsung Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy.

Sebagai orang awam yang sama sekali tidak mengerti tentang atom dan nuklir, hanya mengetahui dari berbagai bacaan dan media sosial. Tentu ini menjadi peristiwa langka dan istimewa bagi saya. Mungkin juga bagi para peserta lain yang sama seperti saya. Sebab tidak sembarangan untuk bisa masuk ke dalam sana.

Melewati penjagaan yang ketat, pemeriksaan yang detail. Dan harus menggunakan seragam serta sepatu khusus merupakan beberapa persyaratan yang harus kami penuhi. Belum lagi pemeriksaan diri terhadap benda-benda bawaan yang tidak boleh dikenakan. Jadi memang benar-benar tidak sembarangan. 

Dari kunjungan tersebut, saya mulai memahami bahwa bayangan buruk tentang atom dan nuklir sama sekali salah. Semua aman-aman saja selama dijalankan sesuai dengan aturan. Secuil tanya pun melintas dipikiran tentang siapa sih GA Siwabessy yang namanya diabadikan sebagai nama reaktor di BATAN? Tentu ia bukan orang sembarangan juga sehingga namanya diabadikan seperti ini.

Rupanya GA Siwabessy merupakan putra bangsa asal Maluku yang jasanya sangat besar bagi kemajuan teknologi atom dan nuklir di Indonesia. Terlahir di Ullath, Saparua, Maluku Utara pada 19 Agustus 1914, ia adalah orang yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk memimpin penyelidikan dan mengatasi dampak percobaan bom atom yang dilakukan oleh Amerika serikat di lautan Pasifik pada tahun 1950.

Terlahir dengan nama lengkap Gerrit Augustinus Siwabessy, ia adalah seorang profesor dan dokter yang pada jaman pendudukan Belanda, bekerja sebagai dokter di Pusat Pengeboran Minyak Belanda, BPM, Cepu, Jawa Tengah. Pada saat Jepang menduduki Indonesia, ia memimpin bagian radiologi dan paru-paru di rumah sakit Simpang, Surabaya. 

GA Siwabessy pernah mengenyam pendidikan di London dan mempelajari ilmu tentang radiologi, radioterapi serta pengetahuan dasar bidang atom. Dari sini ia melihat bahwa pengobatan kanker sudah menggunakan hasil penyinaran atom. Sesuatu yang membuka wawasan baru baginya dan ingin dikembangkannya di Indonesia.

Tak salah jika akhirnya Presiden Soekarno menyerahkan tanggung jawab penyelidikan radioaktivitas dan tenaga atom kepadanya. Ketika pada tahun 1958 pemerintah membentuk Lembaga Tenaga Atom dan tahun 1964 diresmikan berdirinya Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Prof.Dr. GA Siwabessy ditunjuk sebagai Direktur Jenderal.

Tahun 1966-1978 ketika pemerintahan Indonesia berganti pimpinan dan dipimpin oleh Presiden Soeharto, Siwabessy tetap menjabat sebagai menteri kesehatan saat itu. Empat tahun setelahnya yaitu pada 11 November 1982, GA Siwabessy meninggal di Jakarta. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Dan GA Siwabessy diangkat sebagai Bapak Atom Indonesia.

Kini saya mengerti kenapa nama GA Siwabessy diabadikan sebagai nama reaktor di BATAN, Serpong. Saya pun sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti Media Gathering Bersama BAPETEN. Wawasan saya semakin bertambah dan semoga bermanfaat juga bagi pembaca. (EP)

Sumber: Wikipedia dan majalah BATAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun