Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Santri El-Alamia Jago Menulis Buku

5 Juni 2022   14:51 Diperbarui: 5 Juni 2022   14:54 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Deni Darmawan, Penulis Buku “Menulis itu Gampang”

Kegiatan Pondok Pesantren El-Alamia tergolong unik, karena santri diwajibkan menulis buku. Hal itu merupakan salah satu persyaratan agar bisa lulus. Jangan heran, setiap alumni yang sudah mondok di Ponpes El-Alamia di Jl. Abdul Fatah Kampung Ciangsana Desa Tapos I, Tenjolaya, Bogor, Jawa Barat sudah mempunyai buku.

Ponpes El-Alamia tergolong unik. Menurut pandangan saya, sangat jarang ditemukan sebuah ponpes yang mewajibkan santri menulis buku. Biasanya, santri hanya diberikan pemahaman agama sebagai bekal hidup. Tapi santri disini tidak hanya itu, tapi harus juga jago menulis buku.

Saat saya ke lokasi bersama teman-teman, dalam rangka melakukan Tri Dharma Univeristas, yaitu Pengabdian Masyarakat pada Kamis ( 26 Mei 2022), saya sempat bincang-bincang  dengan pimpinan ponpes El-Alamia, Kiai Ahmad Fulex Bisyri dan juga beberapa guru dan santri.

Menurut Penuturan Kiai Ahmad Fulex Bisyri, bahwa santri yang selesai mondok harus mempunyai karya berupa buku. Awal ide menulis buku, saat itu Kiai Fulex, sapaan akrabnya, banyak santri yang suka mencoret-coret dinding sekolah.

Berawal dari hal itu, maka Kiai Fulex membuat program bil qolam, yaitu wadah untuk para santri belajar menulis buku. Kegiatan dilakukan seminggu sekali. Santri yang mengikuti program ini akan dibimbing dari mulai memilih judul hingga akhir penulisan.

Dalam proses menulis, santri tidak mempergunakan alat lain kecuali pulpen dan buku. Selama kegiatan sekolah dan nyantri, mereka tidak diperbolehkan membawa gadget. Dengan alat seadanya, santri mampu menulis buku fiksi atau non fiksi.

Guru-guru di El-Alamia juga tergolong muda. Bahkan, masih milenial. Tapi produktivitas menulis buku jangan diragukan, sebab mereka yang mengajar, sudah lebih dulu menulis buku.

Ketika saya ngobrol dengan Kiai Fulex, ada satu kendala yang selama ini dirasakan. Para guru dan santri kurang memiliki referensi buku lain agar bisa dibaca. Selama ini, buku bacaan santri masih kurang.

Saya pun jadi tergerak, ingin memberikan buku-buku karya saya dan buku antologi dari penulis Komunitas Belajar Menulis (Kombis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun