Cinta yang Salah
"Cepat Ra, hujan mulai turun," ujar Jimma sambil membuka payung hitamnya.
"Sebentar, tasku ketinggalan," jawab Rara.
Rintik hujan yang mulai berbaris dan bersahatan di atas genting. Jimma menunjukkan raut muka gelisah menunggu Rara yang sedari tadi tidak muncul. Sementara Rara melangkah cepat sekaligus menutup pintu rumahnya.
"Mengapa harus terburu-buru?"
"Lihat, hujan sudah mulai deras, teman-teman pun sudah sampai di tempat tujuan," kata Jimma.
"Bagaimana penampilanku, cantik kan?" ucap Rara seolah tak bersalah.
Jimma dan Rara menuju mobil dengan payung berdua, romantis. Mobil pun menerobos derasnya hujan sehingga percakapan mereka pun tak terdengar.
"Jangan terburu-buru, fokus ke jalanan ya, sayang."
Lagu sendu yang diputar di mobil menambah aura keromantisan Rara dan Jimma. Pasangan adik-kakak ini mengalahkan pasangan suami-istri.
"Mengapa sih harus aku yang mengantar? Memang kamu tidak bisa sendiri?" tanya Jimma.