Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta via Ponsel

4 Oktober 2021   11:01 Diperbarui: 4 Oktober 2021   11:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa? Kamu akan menemuinya?"

Rasa terkejut Rendi membuat suasana makin aneh.

"Aku mendukung kamu, tapi..."

"Ada apa sih dengan kamu?" tanyaku seperti ketidakrelaannya aku menemui gadis itu.

Hanya terdiam terpaku dalam genggaman ponselnya. Aku tak mempedulikannya, mungkin dia lagi ada masalah dengan kekasihnya. Lantas kami tak berkelanjutan tentang cinta yang berlangsung cerita karena kita harus harus terusung karena ada kuliah dalam jam sekarang ini.

"Tira, dosen pujaan kamu tuh!" bisik teman satu kelasku pada teman perempuan di sebelahnya.

"Hari ini Bapak akan memberi tugas, karena Bapak harus menghadiri rapat. Fan nanti kamu kumpulkan tugasnya dan simpan di ruang Bapak."

"Baik, Pak!"

Dosen pujaan setiap perempuan. Namanya pak Akmal, dia memiliki penampilan yang sangat rapi dan tampang yang bisa digolongkan dalam jajaran model majalah. Ditambah lagi dia masih membujang. Makanya kaum adam yang berada di kelasku menjadi bulan-bulanan perbandingan dengan dosen itu.

Hari berjalan begitu cepatnya. Aku minta ditemani Rendi untuk bisa bertemu dengan Rina. Tekuk tangan melihat arlojiku yang sudah menunjuk pukul dua siang. 

Memang hari ini aku memberikan jadwal pada Rina untuk bisa bertemu di salah satu rumah makan di belahan pusat kota Bogor. Ya, yang pastinya kami bisa berjalan-jalan mengelilingi lekak-lekuk keindahan kota Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun