Sebenarnya akupun merasa memiliki salah yang sama. Ketika aku berniat jahat merebut Rina dari Rendi. Akan aku ulurkan tanganku untuk saling memeluk di antara kita berdua. Ruangan yang tak pernah lepas dari canda tawa antara aku dan Rendi.
"Ren, sahabatku. Terima kasih kamu masih mau memperhatikanku. Ajaklah Rina kapan-kapan ke Jakarta agar aku tak lagi penasaran dengan suara merdunya."
"Pasti."
Cinta sejati datang dari persahabatan. Persahabatan akan membuahkan rasa cinta yang paling sempurna, bahkan bisa mengalahkan cinta dari seorang kekasih. Tetapi hanya belaian seorang Ibu yang paling utama dalam hal cinta. Hari-hariku kembali menjelang waktu dan memberi waktu untuk melukis dengan kanvas yang berwarna-warni tentang kehidupan.Â
Alangkah semburan cinta menjadi kekuatan yang diberikan Tuhan untuk makhluk-Nya. Hanya saja orang-orang selalu mengatasnamakan cinta sebagai nafsu belaka.
 Dunia yang nyata akan selalu mendata orang-orang yang memiliki cinta sejati. Dan menuliskannya di belahan langit sebagai saksi dalam sebuah kisah, yang membuat orang tidak akan pernah bisa mewarnainya lagi. Pelangi akan selalu menunjukkan beberapa warna indahnya yang kucampur-adukkan menjadi satu warna CINTA.***
(ADS)