Mohon tunggu...
dennmasdeni
dennmasdeni Mohon Tunggu... Editor - Ordinary People who have extraordinary dreams

peminat masalah sejarah, sosial, agama, budaya, pendidikan dan literasi. pernah menjadi analis media, jurnalis, dan editor. Saat ini aktif sebagai ASN non PNS di Biro Perencanaan Kemenag.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Rukun Ala Rosululloh

10 Juni 2021   10:21 Diperbarui: 10 Juni 2021   10:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di antara hal yang membedakan peradaban Islam dengan peradaban lainnya adalah sikap toleransi terhadap agama lain. Toleransi ini merupakan ciri yang kokoh di antara ciri-ciri lain peradaban Islam sepanjang massa. Sisi inilah yang menjadi saksi sejarah bahwa Islam adalah agama rahmat, moderat, adil, jujur, dan baik. Prinsip-prinsip agung dan luhur tersebut menjadi salah satu faktor kemenangan Islam.

Sikap toleransi Islam ditunjukkan sangat indah oleh Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya saat penaklukan kota Mekkah atau Fathul Mekkah. Dalam peradaban manapun penaklukan Mekkah adalah penaklukan sebuah kota yang sangat damai tanpa ada kekerasan sama sekali. Setalah Nabi Muhammad dan pengikutnya berhasil masuk kota Mekkah, nabi tidak menyuruh atau memaksa penduduk Mekkah yang belum beragama Islam untuk memeluk Islam nabi membiarkan mereka dan menghormati mereka untuk memeluk dan melaksanakan ibadah agama mereka. Perlu diketahui bahwa pada saat penaklukan Mekkah penduduk Mekkah terdiri dari bermacam-macam agama dan keyakinan. Ada agama Nasrani, maupun Yahudi.

Bukti nyata lainnya yang tercatat dalam sejarah Islam adalah keterangan yang diriwayatkan oleh Bukhari bin Jabir bin Abdullah. Ketika iring-iringan jenazah melewati Nabi saw., beliau bangkit berdiri . Ada yang memberi tahu Nabi bahwa jenazah itu orang Yahudi. Lalu, Nabi menjawab, "Bukankah dia juga manusia."

Sikap toleransi juga diungkapkan dengan indah dalam al-Qur'an, surah al-Baqarah ayat 285 "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. 'Dan mereka berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali."

Nash al-Qur'an tersebut jelas-jelas membuktikan bahwa agama Islam menyerukan kepada umatnya agar beriman kepada semua nabi tanpa harus membeda-bedakan nabi yang satu dengan nabi yang lain sebab semua nabi mengemban dakwah, risalah, dan tujuan yang sama. Logikanya para nabi pembawa risalah sebelum Islam harus di imani, maka ajaran dan penganutnya harus pula di hormati.

Selain fakta serta bukti toleransi Islam yang digambarkan dalam kitab suci maupun tarikh Islam. Tingkat toleransi kaum muslim zaman rasulullah juga diakui oleh para orientalis yang jujur. Sebut saja Gustav Lebone seorang orientalis yang mengakui bahwa tingkat toleransi Muhammad mencapai target yang mulia. Hal senada juga disampaikan Thomas Arnold seorang orientalis asal Inggris dalam bukunya ad-Da'watul ila al-Islam bahwa "Kami tidak pernah mendengar satu ayat Al-Qur'an yang berusaha memaksa suatu kelompok non-muslim agar menerima ajaran Islam; tidak ada satu ayat pun yang memerintahkan untuk membumihanguskan agama Kristen." (hal 113). Demikianlah toleransi Islam diakui sehingga toleransi itu menjadi bagian ajaran Islam.

Pada akhirnya buku ini adalah sebuah upaya langkah awal dalam mengkaji masalah toleransi dalam agama Islam. Buku ini tersusun atas 13 bab yang masing-masing memiliki keterkaitan antara bab yang satu dengan bab lainnya. Dan memang buku ini sangat layak dibaca oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya agar sebuah kesadaran baru muncul, kesadaran untuk bertoleransi, berlaku adil, sikap kasih sayang, rasa persaudaran sehingga tercipta kerukunan yang abadi di negeri tercinta ini. Insya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun