Terus ? tanya imas lagi
Aku seperti biasa menolak karena masalah rumah tangga itu perjalanan panjang sampai meninggal, bukan sebatas hidup dalam satu rumah dan  tidur di ranjang yang sama, wanita diciptakan untuk mendampingi suami dalam keadaan susah dan senang bukan hanya mengekor suami hanya menyediakan makanan dan melayan suami di dalam Kasur saja.
Imas hanya menundukan kepala tanpa mengeluarkan kata -- kata satupun
Pantesan ayah kamu, mukanya kaya gorilla, jadi lagi marahan iya
Aku masih mencoba untuk membujuk ayah agar aku bisa menlanjutkan sekolah,. Aku ingin buktikan kalau wanita bisa seperti lelaki, dan hidup wanita tidak selalu tergantung sama kaum lelaki
Terus di ijinin ?
Belum, katanya mau bicara dulu sama keluarga si ajay
Aku gak mau nanti wanita itu di anggap beban hidup para lelaki mengakibatkan harga martabat para perempuan gak ada .
Iya, sebenarnya aku juga ingin sekolah, tapi orang tua aku juga melarang aku sekolah, kata imas menarik napas
Kita sebagai wanita selalu dianggap tidak penting dalam pendidikan, hanya cukup bisa baca tulis saja, tapi aku akan buktikan aku bisa sekolah lebih tinggi
Kamipun saling berpelukan karena kami sama merasakan kesedihan, kekecewaan, yang dihadapi di kehidupan