Mohon tunggu...
Dendi Yuanda
Dendi Yuanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan pribadi yang tertarik pada bidang flora dan fauna, khususnya menjaga kelestarian lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banyak Tanaman yang Mati, Mahasiswa KKN-T IPB dan Universitas Lampung Melakukan Penyelidikan

17 September 2022   10:54 Diperbarui: 22 September 2022   08:37 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Arsip KKN-T 2022 

Mahasiswa IPB University dan Universitas Lampung melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Sinarbetung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu menyelidiki penyebab kematian tanaman pada desa tersebut.

Kegiatan penyelidikan dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 Juli 2022. Penyelidikan dilakukan pada Demplot Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan Desa Sinarbetung. Pada demplot tersebut tertanam berbagai macam jenis sayuran seperti terong, cabai, kangkung, dan masih banyak lagi. Penyelidikan dilakukan oleh mahasiswa Agronomi dan Hortikultura IPB yaitu Pandi Arianshah dan Yasmin Asma Azizah dibantu dengan seluruh anggota tim KKN-T IPB Desa Sinarbetung serta bimbingan dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Talang Padang. 

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui lebih detail mengenai penyebab tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik sekaligus memberikan edukasi mengenai cara penanggulangan masalah tersebut. Diawali dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada demplot KWT Tunas Harapan. Peneliti menemukan adanya pola pertanaman tumpang sari antara kangkung, terong, dan cabai sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan unsur hara antar tanaman. Terlihat juga kondisi tanah yang kurang subur sehingga nutrisi yang terkandung didalamnya hanya sedikit.  Selain itu juga ditemukan beberapa penyakit yang menyerang tanaman. Pertama adalah penyakit pada terong berupa buah yang mengering dan membusuk. Penyebabnya adalah cendawan Phytophtora sp. Selanjutnya pada tanaman cabai terdeteksi antraknosa yang disebabkan lalat buah dan infeksi bakteri. Lalu yang terakhir adalah penyakit keriting kuning pada cabai disebabkan karena terinfeksi virus Begomovirus.  Seluruh hasil penyelidikan itu kemudian dikumpulkan dan didiskusikan bersama Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Talang Padang untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan hasil penyelidikan pada tanggal 19 Juli 2022. Acara ini turut dihadiri oleh seluruh anggota KWT Tunas Harapan serta perwakilan dari BPP Kecamatan Talang Padang. Pada kesempatan ini tim penelitian menyampaikan hasil penyelidikannya. Tim peneliti juga memberikan beberapa saran untuk memperhatikan jenis tanaman yang akan ditanam secara tumpang sari. Sebaiknya memilih tanaman yang panjang akarnya berbeda sehingga antar tanaman tidak memperebutkan nutrisi di satu tempat yang sama. Selain itu, pengolahan tanah juga diperlukan dengan pemberian kapur untuk menyeimbangkan pH dan nutrisi dari tanah yang tercuci atau terpakai berkali-kali, pemberian pupuk organik berupa kompos ataupun pupuk kandang dapat menjadi alternatif untuk menyuburkan tanah serta untuk memaksimalkan fungsi lahan pertanaman. Selain itu, pemberian pupuk anorganik seperti NPK juga diperlukan karena memiliki persentase kandungan hara yang tinggi dalam menyediakan nutrisi untuk tanaman.  

"Ada alternatif lain untuk menggantikan pupuk NPK dengan menggunakan sisa limbah rumah tangga seperti ampas teh, kulit pisang, cangkang telur, dan juga MSG. Semua limbah dapur tersebut memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tanah dan tanaman sehingga bisa menambah kesuburan tanaman." kata kepala BPP Kecamatan Talang Padang.

Tim peneliti memberikan edukasi mengenai pengendalian hama untuk meminimalisir penyebaran penyakit dengan cara membuang buah yang sudah berbintik atau berjamur. Cara menanggulangi penyakit cabai keriting yaitu dengan memberikan insektidsida berbahan aktif abamektin sebanyak 2-3 kali penyemprotan dalam seminggu agar memperkecil resiko virus untuk menyebar.

"Dengan diadakannya kegiatan ini harapannya bisa membantu masyarakat Desa Sinarbetung,khususnya pada KWT Tunas Harapan agar hasil tanamnya menjadi lebih baik serta produktivitasnya meningkat." ungkap Fahim dan Rewisya selaku penanggung jawab kegiatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun