Mohon tunggu...
Pojok denBoedhi
Pojok denBoedhi Mohon Tunggu... -

ga penting menjadi nomor satu yang penting sudah segenap usahamu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dimana Letak Kewajarannya?

20 Oktober 2015   09:21 Diperbarui: 20 Oktober 2015   10:02 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nah setelah selesai (acara parlemen sedunia), dalam acara resmi kan biasa ada kelelahan dan saya sendiri kadang juga merasakan. Yah, rekreasilah sejauh hal itu memang masih wajar," kata Surahman memaklumi.

Penjelasan yang didapat MKD lewat penyelidikan terhadap Fadli pada Kamis (15/10) di ruang BKSAP DPR, didapati bahwa rombongan DPR pada saat di Trump Tower susah keluar setelah bertemu Trump.

"Dan disimpulkan, sejauh itu masih dalam kegiatan wajar, tidak keluar dari kepentingan masyarakat," kata Surahman.

Senin 19 Oct 2015, 17:50 WIB Ketua MKD: Novanto dan Fadli Ketemu Trump Itu Rekreasi, Wajarlah

(dnu/tor)

 

Sangat mengganjal...sangat sangat mengganjal. Ternyata yang namanya PEMBIARAN dan PEMBENARAN telah sedemikian merasuk dalam mindset jajaran birokrat kita. Ironinya kedua hal itu dilakukan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, satu unit yang dibentuk untuk menegakkan kewibawaan, martabat dan kepercayaan anggota DPR di mata seluruh rakyat Indonesia. Sampai kapan mereka mampu memilah dan memilih mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan anggota DPR. Hal ini juga semakin menunjukkan bahwa UNIT ini dibentuk sebagai benteng untuk menjustifikasi "sepak terjang" seluruh anggotanya yang dianggap publik tidak saja menciderai martabat DPR sebagai institusi yang terhormat tetapi juga nama bangsa yang dipertaruhkan.

Kami rakyat Indonesia memilih Anda semua untuk mewakili kami dalam mengontrol roda pemerintahan sebagaimana tercermin dalam fungsi DPR (Legislasi, Anggaran, Pengawasan). Kami tidak pernah mewakilkan preferensi kami terhadap pribadi orang lain kepada Anda, sekalipun kedudukan Anda adalah ketua dan wakil ketua. Tanyalah dan hitunglah berapa yang suka dengan Mr Donald itu.... barangkali Anda hanya akan menemukan bahwa yg bener2 suka adalah anak-anak yg belum memiliki hak pilih, itupun karena dalam benak mereka bahwa famili namenya adalah DUCK. Atau bisa jadi yang "terpaksa" jadi suka adalah org2 di sekitar Anda, tentunya juga masih dalam koridor pembiaran dan pembenaran.

Tolong pahamilah kami. Kami rakyat Indonesia telah berusaha sekuat tenaga untuk memahami dan mengerti betapa berat dan mulia tugas Anda sekalian. Jangan ciderai usaha kami untuk menghormati dan membanggakan Anda sebagai wakil wakil kami.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun