Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Surat dari Anak Rantau

9 Mei 2021   14:24 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:50 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis surat, sumber gambar cnnindonesia.com

Sumatera Selatan, 9 Mei 2021

Teruntuk keluargaku di Solo

Apa kabar keluarga di Solo? Aku harap kalian dalam keadaan baik dan sehat selalu. Aku di sini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.  

Telah sekian purnama berlalu, namun aku belum juga bisa menemui kalian untuk melepas rindu. Rindu keluarga kita berkumpul bersama, makan bersama dan belanja bersama. Aku rindu kota yang bebas dari polusi udara, debu dari deretan truk pengangkut batu bara. Apalagi kalau ingat makanan kesukaanku nasi liwet dan sate buntel, jadi ingin segera pulang ke Solo.

Rinduku memang semakin bertambah dari waktu ke waktu, tetapi rasa sayangku lebih besar dari rasa rinduku. Karena itu aku memutuskan untuk tidak pulang lebaran tahun ini. Hal ini sudah menjadi keputusan dan pilihan yang tepat bagiku.

Aku semakin ngeri dengan virus korona yang terus mengerahkan kekuatannya untuk menjangkiti manusia. Pemerintah sudah berusaha keras untuk mengatasi pandemi ini, meskipun hasilnya belum maksimal. Dari yang kubaca, per tanggal 8 Mei 2021 saja jumlah pasien positif se Indonesia sudah mencapai 1.709.762. Sedangkan jumlah yang meninggal 46. 842 orang. Belum lagi yang belum terdeteksi. Buatku deretan angka itu tidak main-main jumlahnya.  

Aturan pemerintah yang melarang mudik saat lebaran memang membuat kita harus tetap terpisah oleh jarak. Tadinya sempat kecewa juga, tetapi kusadari itu adalah keputusan yang terbaik. Pandemi semakin ganas dengan bermutasinya virus korona, menghasilkan varian-varian baru. Terlebih lagi di tempatku masih berada dalam zona merah.

Sepertinya pemerintah kita sudah membuat keputusan yang benar saat ini. Pandemi belum berakhir dan masih terus membayangi. Adanya keterbatasan untuk bertemu dan bertatap muka tidak akan mengurangi kebersamaan kita. Jangan lupa untuk memberikan kabar padaku. Paling tidak, rasa rindu sedikit terobati dengan mengetahui keadaan kalian baik-baik saja tanpa kekurangan suatu apapun.

Oh iya, apakah kalian sudah mendapat vaksinasi? Jika belum, jangan lupa untuk terus mengikuti berita terbaru perihal vaksinasi. Jika ada kesempatan mendaftarlah untuk di vaksin. Aku besok akan vaksinasi untuk yang kedua kalinya. Tapi meskipun aku telah mendapat vaksin bukan berarti aku sudah kebal. Masih ada kemungkinan aku terpapar, makanya aku masih terus waspada dan berhati-hati.

Kalian juga sudah melihat pemberitaan di televisi perihal virus korona yang menggila di India? Warganya memaksakan diri untuk berkumpul membuat kerumunan tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Sekarang lihat akibatnya, mereka mengalami tsunami Covid-19. Setiap hari ribuan nyawa melayang. Jutaan orang terpapar virus. Pemerintah pun kewalahan, tenaga medis juga demikian. Anak kecil, dewasa maupun orang tua, baik kasta terendah maupun kasta tertinggi semua terpapar. Virus ini tidak pandang bulu, siapapun dijangkitinya. Sungguh mengerikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun