Sebenarnya, saat berpuasa kita bisa menghemat pengeluaran dari yang makan tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Anggaran untuk makan siang bisa ditabung. Terlebih lagi, Ramadan masih di tengah pandemi, aktivitas berbuka puasa di luar rumah pasti terbatas. Namun, godaan bisa muncul ketika keinginan memesan makanan untuk sahur atau berbuka dilakukan melalui aplikasi online.
Jika ingin memesan makanan online sesekali boleh saja, tetapi jangan keseringan. Terkadang kita kerap tidak memperhitungkan ongkos kirimnya. Mengingat sekarang kita lebih sering di rumah, lebih baik masak sendiri untuk keluarga. Berbuka puasa dengan menggunakan makanan sederhana di rumah. Dengan demikian membuat menu sahur dan berbuka akan menjadi salah satu cara efektif untuk berhemat selama Ramadan.
Jika bingung dengan menunya, bisa mencari di internet agar lebih mudah. Bisa juga berkreasi sendiri dengan menyesuaikan stok bumbu yang ada di rumah. Jika dihitung, dengan nominal rupiah yang sama, makan di luar hanya untuk sekali makan, sedangkan membeli bahan makanan mentah bisa untuk makan beberapa hari kedepan. Untuk menu makanan hemat bisa diselipkan masakan andalan masyarakat Indonesia yakni nasi goreng. Bisa juga sop dan bihun goreng.
Menanam Bahan Makanan Sendiri
Mendekati Ramadan biasanya harga bahan makanan akan naik. Meskipun Pemerintah menyatakan harga stabil, kenyataanya di lapangan ada permainan harga. Sepertinya kenaikan harga juga telah menjadi tradisi setiap Ramadan tiba. Dari tahun ke tahun menjelang bulan puasa dapat dipastikan harga bahan makanan seperti cabai dan daging ayam selalu naik.
Untuk menyiasati kenaikan harga ini, jauh sebelum bulan Ramadan tiba, lebih baik melakukan persiapan menanam bahan makanan yang bisa ditanam sendiri, seperti cabai, pakcoy dan daun katu. Baik itu menggunakan media tanam atau dengan cara hydroponik, disesuaikan saja dengan anggaran dan ketersediaan tempat.
Pastikan untuk menjaga diri dari berbagai godaan yang dapat membatalkan puasa. Harus ada niat hati dan pikiran untuk menahan nafsu. Bukan hanya menahan nafsu dari godaan makan dan minum, tetapi juga godaan belanja barang yang tidak perlu.Â
Jangan terus berdalih dengan baru belajar hidup hemat, tetapi sudah menjadi keharusan untuk berhemat. Jangan juga keseringan khilaf untuk membenarkan pemborosan saat Ramadan. Tapi harus bisa mengendalikan keuangan dari hal yang dapat membuat boros.