Mohon tunggu...
Indah Pertiwi
Indah Pertiwi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keislaman Jokowi Tak Diragukan Ulama Muhammadiyah dan NU

8 Desember 2018   11:55 Diperbarui: 8 Desember 2018   13:06 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini, Presiden Joko Widodo dinilai oleh sebagian pihak sebagaipemimpin yang tak mempedulikan umat Islam. Bahkan, Jokowi kerap disebut anti-Islam dan memusuhi ulama.

Menanggapi berkembangnya tuduhan sesat itu, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif, pun turut berkomentar. Buya Syafi'i meminta agar kepada pihak-pihak yang menuduh Presiden Jokowi tidak memerhatikan umat Islam, dihentikan.

Pasalnya, fakta yang terjadi ialah sebaliknya. Menurutnya, kebijakan Presiden Jokowi justru banyak berpihak kepada umat Islam, khususnya Muhammadiyah.

Buktinya, Presiden Jokowi menyerahkan 6 SK bagi sekolah tinggi Muhammadiyah di Lamongan dan berencana berkunjung ke Univ. Aisyiyah.

Selain itu, menurut Buya Syafi'i kedatangan Presiden Jokowi ke peringatan milat satu abad Muallimin Muallimat Muhammadiyah dan membantu pembangunan perluasan Madrasah Muallimin Muallimat Yogyakarta merupakan bukti kedekatan dan keberpihakan Jokowi dengan Islam.

Tak hanya Buya Syafi'i saja yang menegaskan penilaiannya pada Jokowi. Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Maman Imanulhaq juga sama.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat itu menyebut bahwa Jokowi dalam setiap kepemimpinannya selalu memegang tuguh nilai-nilai pesantren, baik saat menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, maupun saat sekarang menjabat Presiden RI.

Secara pribadi, Jokowi rajin salat bahkan jadi Imam berjamaah, puasa Senin-Kamis, Tirakat, Ziarah Kubur, menghadiri Maulid dan Haul. Ini semua amaliyah khas pesantren yang dilakukan mayoritas umat Islam di Indonesia.

Kemudian, Presiden Jokowi juga berkomitmen memperjuangkan kepentingan umat Islam, terutama kaum santri dan ponpes, dengan menetapkan Hari Santri Nasional, mendirikan 40 bank wakaf mikro dan mendorong kerja sama ormas Islam dengan perusahaan besar.

Di atas adalah bukti bahwa Jokowi ternyata tak sebagaimana dituduhkan. Jokowi bukan musuh Islam atau ulama, sebaliknya sebagai pemimpin yang memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Keberpihakkan Jokowi ini akan dilanjutkan pada periode berikutnya bersama KH. Ma'ruf Amin, seorang Mantan Ketua MUI dan Rais 'Aam PBNU. Pasangan Jokowi-Ma'ruf akan terus memperjuangkan nilai Islam sebagai spirit transformasi dan perdamaian pada semua bidang terutama pendidikan, dakwah ekonomi dan kesehatan.

Masih mau mengikuti tuduhan sesat 'Jokowi anti-Islam?' Mikir!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun