Selama 4 tahun ini, perlindungan sosial di bidang kesehatan merupakan salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Jokowi. Hal ini diwujudkan dengan jaminan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional.
Melalui program tersebut, Presiden Jokowi berhasil membuat jaminan pelayanan kesehatan semakin merata dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Hal ini tentu saja berdampak positif pada meningkatnya kesehatan keluarga Indonesia.
Hingga September 2018, peserta JKN mencapai 201,6 juta jiwa, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 187,9 juta jiwa. Dengan ini maka berarti 77 persen penduduk Indonesia sudah dilindungi melalui JKN.
Dari jumlah tersebut, sekitar 92,4 juta jiwa merupakan peserta penerima bantuan iuran (PBI) atau ditanggung negara.
BPJS Kesehatan telah memberikan pelayanan kesehatan JKN-KIS bermitra dengan 21.763 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari puskesmas, Dokter Praktik Perorangan (DPP), klinik TNI/Polri, dll serta pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 2.268 rumah sakit dan klinik utama.
Meningkatnya perbaikan layanan kesehatan itu membuat indeks kepuasan fasilitas kesehatan pasien JKN-KIS pada 2017 mencapai 75,7 persen atau masuk dalam kategori tinggi serta sesuai dengan angka yang ditetapkan Pemerintah.
Tingkat kepuasan tersebut menunjukan Presiden Jokowi berhasil membuat program sesuai kebutuhan masyarakat. Kesehatan merupakan faktor utama untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia.
Ke depan, pemerintahan Presiden Jokowi akan terus mendorong peningkatan perlindungan sosial ini, hingga seluruh rakyat terlindungi ketika sakit. Inilah wujud kehadiran Negara di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
