Mohon tunggu...
Indah Pertiwi
Indah Pertiwi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Membandingkan Nilai Tukar Rupiah 1998 dengan 2018

11 September 2018   20:28 Diperbarui: 11 September 2018   20:53 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD belakangan ini sering dikaitkan dengan krisis ekonomi tahun 1998 lalu. Namun, apakah benar kondisi Indonesia hari ini seperti yang terjadi pada 20 tahun lalu?

Tentu saja, jawabannya adalah TIDAK. Meski nilai tukar dollar AS naik beberapa waktu ini, masyarakat tidak perlu panik. Karena situasi saat ini berbeda dengan tahun-tahun kejatuhan Orde Baru tersebut. Pondasi ekonomi pun juga telah berubah.

Pada tahun 1998 lalu, kenaikan dollar dalam satu tahun sangat drastis dari Rp 3000 menjadi Rp 10.725 atau naik 254%. Sedangkan pada zaman kiwari ini, meskipun nilai tukar dollar itu naik secara global, namun pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada tahun 2017 ke 2018 hanya sekitar 11%, yaitu dari Rp 13.345 menjadi Rp 14.815.

Kedua hal itu telah membuat perbandingan yang tak seimbang. Jika pelemahan Rupiah ini separah dengan tahun 1998, maka nilai dollar harusnya sudah tembus ke angka Rp 47.241.

Perbedaan kondisi ekonomi antara tahun 1998 dan 2018, juga terlihat dari nilai guna uang tahun yang berbeda. Saat ini, upah pekerja mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun 1998, sehingga kemampuan membeli mengalami kenaikan drastis.

Kemudian, cadangan devisa negara pada tahun 1998 lalu hanya 22,9 miliar dolar, sedangkan pada tahun ini cadangan devisa mencapai 118,3 miliar dolar.

Dari segi kepercayaan kepada pemerintah juga berbeda. Pada tahun 1998, masyarakat panik sehingga menarik uang dari bank. Sedangkan hari ini, sudah ada LPS yang membuat nasabah dan perbankan merasa aman, dan tak ada fenomena penarikan uang dari bank.

Inflasi pada 20 tahun lalu, naik drastis hingga 78 persen dalam satu tahun, sedangkan sekarang inflasi itu stabil dengan rata-rata di angka 2 sampai 3 % per tahun.

Terakhir, pada tahun 1998 lalu, stok barang di supermarket langka hingga masyarakat sangat panik. Dewasa ini, kita bisa lihat sendiri barang-barang kebutuhan masyarakat itu masih tersedia dan mudah didapat di pusat perbelanjaan masyarakat.

Dengan seluruh pemaparan tersebut, kita bisa menilai sendiri bahwa kondisi bangsa Indonesia hari ini begitu berbeda dibandingkan masa 20 tahun lalu. Pelemahan Rupiah hari ini pun tak sama kondisinya dengan masa krisis pada tahun 1998 lalu.

Oleh karena itu, mari kita stop pernyataan berlebihan di media sosial terkait dengan pelemahan Rupiah saat ini. Jangan sampai kita turut memperkeruh keadaan, di saat pemerintah sedang bekerja mengembalikan rupiah sebagaimana pada posisi semula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun