Salah satu fokus pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Untuk itu, alokasi dana desa dikucurkan dengan sangat besar agar ada kucuran ekonomi di masyarakat bawah.
Alhasil, banyak desa yang makin berkembang serta kesejahteraan rakyatnya meningkat.
Selama periode kepemimpinan Presiden Jokowi sejak 2014 hingga pertengahan 2018 ini, terdapat 10.000 desa telah naik kelas dari 'desa tertinggal' menjadi 'desa berkembang'. Padahal pada pertengahan 2015 lalu, jumlah desa yang masih tertinggal adalah 20.000. Tentunya, ini adalah perkembangan yang menggemberikan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo menyebutkan data tersebut diambil dari survei yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Indikator dari 'desa berkembang' itu adalah desa-desa tersebut telah memenuhi sejumlah syarat, seperti Jalan, Rumah Sakit, Mandi Cuci Kakus (MCK), hingga peningkatan pendapatan.
Adapun untuk mengembangkan desa-desa, Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 187 triliun periode 2015 hingga 2018. Dana desa merupakan salah satu program Jokowi untuk pemerataan pembangunan nasional.
Kita sangat mendukung langkah pemerintahan Presiden Jokowi ini untuk menyejahterakan masyarakat desa. Selama ini, desa selalu tertinggal, kini melalui 'dana desa' kita bisa berharap kesejahteraan hadir diantara masyarakat desa.