Pasca bom bunuh diri di Surabaya, aparat intelijen negara terus bekerja untuk menyelidiki jaringan terorisme di Indonesia.
Hal itu sangat perlu dilakukan mengingat sel tidur ISIS telah lama bercokol di beberapa daerah di Indonesia.
Hasilnya cukup menggemberikan. Dalam waktu dekat ini, Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil mengungkap keberadaan sel tidur yaitu Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, sel ISIS tersebut berdiam diri di Kota Bima, NTB. Mereka berada di tengah-tengah masyarakat dan beraktivitas sebagaimana warga biasa.
Kota Bima memang menjadi lokasi strategis berkembangnya sel-sel gerakan yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Dan, kini statusnya tinggal menunggu waktu untuk melakukan penangkapan.
Berkembangnya informasi soal terorisme itu di masyarakat agar bisa menjadi semacam peringatan dini. Sehingga masyarakat bisa lebih meningkatkan kewaspadaan lingkungan dan keamanan diri dari serangan terorisme.
Bukan justru untuk menakut-nakuti apalagi membuat kegaduhan di masyarakat. Tak ada niatan dari pihak intelijen untuk menciptakan suasana menjadi tidak kondusif.
Terungkapnya sel tidur ISIS di NTB ini sekaligus menjadi bukti bahwa BIN telah melakukan kerja dengan optimal.
Informasi yang disampaikan BIN itu merupakan hasil olahan dari deteksi dini yang dilakukan dengan baik sesuai fungsinya.