Mohon tunggu...
Dewi Mariyati
Dewi Mariyati Mohon Tunggu... Lainnya - as long as

Pembelajar amatir kadang nulis kadang enggak, seringnya nulis tapi disimpen doang Ig @dewimariyati_

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ulasan Buku "Seni Hidup Minimalis"

5 September 2020   16:23 Diperbarui: 5 September 2020   16:38 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku seni hidup minimalis Karya Freanine Jay | dokpri

Mari kita bahas satu-satu kategori barangnya. Fungsional, adalah untuk barang-barang yang digunakan sehari-hari, berpengaruh dengan keberlangsungan hidup, layak dipertahankan. 

Yang kedua dekoratif, adalah barang yang indah, yang kalok kita kihat bisa bikin senang, barang ini juga layak dipertahankan dan silakan diletakan di tempat yang mudah untuk dilihat. 

Yang ketiga emosional, adalah barang yang mempunyai rasa/kenangan, hayooo khusus untuk barang ini silakan ditanyakan kembali masih ada gunanya gak semisal disimpen. Selain ketiga kategori tersebut, ada 2 sub kategori lain yaitu barang milik barang lain dan barang miliki orang lain.

Jadi, di bahasan pertama ini kita diajak untuk mengenali barang-barang milik kita. Apa fungsinya, dari mana asalnya, gimana cara dapetnya, punya siapa?

Sampai di sini kalau ada barang yang sudah tidak berfungsi, tidak indah, barang orang lain yang sudah dipasrahkan tidak berpengaruh apa-apa dan barang-barang yang sudah tidak berbentuk, jangan ragu-ragu mengambil keputusan untuk membuangnya.

  1. Anda bukan barang anda

Ilustrasi paling mudah aku terima di bahasan ini adalah memakai kosmetik mahal tidak menjadikanmu model terkenal, menggunakan kamera canggih tidak akan menjadikannmu fotografer handal dengan serentetan penghargaan. Intinya, tidak perlu termakan gengsi dan terlalu menuruti iklan. 

Mempunyai atau menggunakan barang mahal sama sekali tidak salah, namun semua tetap harus diperhatikan sesuai dengan manfaat dan kondisi keuangan kita. Jangan hanya karena gengsi yang tidak jelas, menjadikan kita buronan kredit. Hal lain yang tak kalah sulit dari melepaskan barang adalah barang masa lalu yang memiliki kenangan. 

Buku catatan dari masa sekolah, piala, jaket, sepatu, seragam sekolah, barang-barang yang kita anggap sebagai bukti pencapaian kita yang sebenarnya tidak semuanya harus disimpan. 

Kita adalah kita, barang adalah barang. Yang menentukan siapa kita adalah tindakan, pikiran dan mereka yang kita cintai. Lepaskan, beri ruang waktu dan energi untuk diri sendiri lepas dari barang-barang yang selama ini ternyata banyak menyita diri kita.

  1. Sedikit barang = sedikit stres

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun