Mohon tunggu...
Demadi
Demadi Mohon Tunggu... -

Habis tangis, kering tawa. Jejak perjalanan. Serpihan-serpihan. Dihidangkan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

2019 Ganti Presiden, Jika...

28 Mei 2018   08:30 Diperbarui: 28 Mei 2018   14:58 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kaos 2019 ganti presiden (warungkaos dot kom)

Bukan nenek moyang para para koki sahaja.

Pernah, kehendak sang koki malah sangat radikal, dengan mendorong adanya demokrasi calon tunggal. Dengan kata lain, pesta satu menu.

Duh, sungguh terlalu, kata Bang Rhoma.

Padahal seapes-apesnya, dengan konfigurasi 20% itu, kita akan mendapatkan dua pasangan capres. Semujur-mujurnya, tiga pasangan capres. Hal baik yang dapat dinikmati seluruh anak negeri. Namun malah dihindari para koki.

Ada suatu teori fisika, yang dapat dikaitkan dengan soal di atas.

THREE BODY PROBLEM (MASALAH TIGA BENDA)

Apabila kita melepas satu bola padat dengan bobot m, dengan kecepatan v, ke ruang angkasa , maka ahli fisika dapat meramalkan posisinya setiap saat.

Apabila ditambah satu bola lagi sehingga ada dua bola berkitaran di ruang angkasa itu, maka dengan rumus-rumus masih dapat diperoleh kedudukannya dari waktu ke waktu.

Tetapi bila ada tiga bola di ruang angkasa itu, maka secara matematis itu menjadi misterius.

sistem tatasurya (math dot org, courtesy of NASA)
sistem tatasurya (math dot org, courtesy of NASA)
Three body problem, adalah sebuah masalah yang tidak dapat dipecahkan secara analitik dengan persamaan-persamaan gerak. 

Upaya pemecahan soal itu harus menggunakan metode numerik. Yakni suatu variabel diubah diubah sedikit demi sedikit. Dihitung hasil-hasil akhir dari setiap perubahan sedikit itu. Maka posisi benda-benda dapat "didekati", walaupun tidak ditentukan dengan pasti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun