Mohon tunggu...
DelzaASP
DelzaASP Mohon Tunggu... -

penyuka merah yang menyukai fotografi dan anime juga idol grup JKT48

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

White Guardian

24 Mei 2016   11:17 Diperbarui: 24 Mei 2016   12:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: @veJKT48

Alkisah dahulu kala, hiduplah 10 penjaga bumi di dunia ini. Ada 7 penjaga pelangi, dan 3 penjaga tambahan. Salah satu penjaga tambahan adalah Putih. Seperti namanya ia sangat anggun,lembut, dan suka menolong. Ia memiliki rambut panjang dibawah bahu, matanya sedang dan hidungnya mancung, rambut lurus yang gelombang bagian bawahnya terurai bagaikan emas,kulit putih seperti cahaya mentari pagi. Ia adalah penjaga yang ke-8 setelah ungu. Dia tinggal di istana awan dengan para pengikutnya. Masing-masing penjaga memiliki istana sendiri.

“Putih, anda sudah bisa menyantap sarapan anda, pagi ini” kata salah seorang pelayan

“Terimakasih. Dan terimakasih lagi, kau mau memanggilku Putih. Tidak usah memakai putri” jawab Putih

Putih segera menuju ruang makan, dan memakan sarapannya.

“Kalian semua, ikutlah aku untuk menghabiskan sarapan ini.” Pinta Putih

“Tapi, ini dipersiapkan hanya untukmu Putri..” jawab seorang pelayan

“Lihat, meja makan ini sangat luas dan besar, begitu juga dengan jejeran makanan yang banyak. Aku tidak akan mampu menghabiskannya semuakan? Jadi ikutlah, aku suka berbagi. Lagipula buat akan aku makan jika suasananya sepi sekali? Dan tolong panggil aku Putih saja, tak usah memakai Putri” jelas Putih

“Tapi, Pu...” putus Ivy salah satu ketua pelayan

“Tidak ada tapi-tapian ini perintah, dan aku yang meminta. Tolong” kata Putih dengan lembut

“Baiklah!” serentak pengikutnya

Kalau dibandingkan dengan penjaga lainnya, ia memang dermawan dan penuh perhatian pada perasaan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun