Mohon tunggu...
Delvilia Paembonan
Delvilia Paembonan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Teologi Kristen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah

2 Desember 2022   22:43 Diperbarui: 2 Desember 2022   22:54 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seluruh ciptaan Allah adalah gambaran dan cerminan dari Allah sendiri namun berbedanya, manusia diciptakan begitu spesial dibandingkan ciptaan yang lain. Dalam Kitab Kejadian dituliskan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang Allah ciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Hanya manusia yang menyandang gelar gambar dan rupa Allah diantara semua makhluk yang ada. 

Manusia diciptakan berbeda dengan semua makhluk yang Tuhan ciptakan dimana manusia tidak dijadikan dalam rupa makhluk mana pun yang sudah ada sebelumnya tetapi manusia secara spesifik dikatakan diciptakan dalam rupa Penciptanya. 

Manusia memiliki keserupaan dengan Allah dalam batas-batas tertentu. Allah adalah Roh dan manusia juga adalah makhluk roh oleh karena itu manusia bisa berelasi dengan Allah, berbeda dengan ciptaan yang lain. Saat manusia mati, hanya tubuhnya yang mati tidak dengan Roh nya. Keserupaan ini menurut beberapa filosofis mengatakan minimalnya manusia memiliki hubungan kerabat dengan Allah. 

Namun, apa maksud dari gambar dan rupa Allah ini? Ketika membacanya pun kita dengan cepat akan berpikir bahwa kemungkinan gambar dan rupa disini harus dilihat dari sisi karakter dan moral. Ketika saya kecil pun yang selalu ditekankan adalah moral dan karakter-karakter baik yang Allah punya dan menganggap tubuh jasmani kita tidak mengambil peran yang signifikan. 

Apakah benar seperti itu? Apakah tubuh fisik kita tidak diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah? Oleh karena pemikiran seperti itu, banyak orang yang berpikir bahwa kita tidak perlu menaruh perhatian pada tubuh jasmani kita ini tetapi yang harus diperhatikan adalah roh yang ada di dalamnya. 

Ini pandangan yang sangat keliru ketika kita menerjemahkannya secara ekstrim. Jadi bagaimana kita harus melihat tubuh dan roh kita ini? Atau kita harus melihat semua aspek yang ada dalam hidup kita adalah gambar dan rupa Allah? Artikel ini akan membahas hal itu dan menguraikan secara singkat arti dari gambar dan rupa Allah dalam diri manusia.

Setiap tingkah laku dari manusia tidak dapat dipisahkan dari itu seharusnya dilihat sebagai tindakan dari keseluruhan diri manusia sehingga ketika manusia berdosa kita tidak bisa mengatakan bahwa jiwanya yang berdosa, tetapi manusia yang berdosa. 

Karya Allah ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu proses mekanis, seolah-olah Ia pertama kali membentuk tubuh itu dari debu tanah dan kemudian memberi jiwa ke dalamnya. Ketika Allah membentuk tubuh, Ia membentuknya sedemikian sehingga oleh Roh-Nya manusia segera menjadi makhluk yang hidup.

Dalam diri manusia memang ada dua elemen. Kita bisa mengatakan bahwa tubuh adalah elemen material dan jiwa adalah elemen spiritual sehingga gagal melihatnya sebagai satu kesatuan. Kita harus berhati-hati agar tidak melihat dua elemen itu sebagai dua hal yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Aquinas mengatakan bahwa manusia bukan hanya terdiri dari tubuh dan jiwa. Jiwa tidak bisa tanpa tubuh dan tubuh tidak bisa tanpa jiwa.

Antitesis utama dan fundamental ini ada di seluruh pemikiran Alkitab. Antitesis antara Pencipta dan ciptaan, yang tak terbatas dan yang terbatas, yang tak terlihat. dan yang terlihat. Ini mempersiapkan kita untuk dualitas istilah di mana teks dasar dalam Kejadian 2:7 yang menggambarkan asal usul sifat manusia. Ini dengan jelas menyajikan dua aspeknya, duniawi dan super-duniawi, yang, di satu sisi, yang menyatukan manusia dengan ciptaan binatang, dimana  binatang lebih rendah, dibentuk dari tanah dan di sisi lain mewakili manusia sendiri yang menerima hidupnya dengan nafas langsung dari Tuhan Allah. Betapa spesialnya manusia dalam penciptaan yang Allah kerjakan.  

Bukan Tentang Moral dan Karakter Saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun