Mohon tunggu...
Delima Purnamasari
Delima Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa.

Kadang suka jadi akun curhat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Humas Gelar Kompetisi Futsal sebagai Ajang Perkuat Solidaritas

4 Oktober 2022   22:27 Diperbarui: 4 Oktober 2022   22:47 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan futsal putri oleh para mahasiswa humas. (Sumber: Delima Purnamasari)

Yogyakarta -- Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat UPN "Veteran" Yogyakarta menggelar kompetisi futsal antar-angkatan pada Minggu (2/10/2022) lalu di Tifosi futsal. Kegiatan yang bertajuk "Public Relations Internal Race" ini bertujuan untuk kembali merekatkan ikatan solidaritas pasca-dua tahun pandemi.

"Humas ini memang prodi yang baru terbentuk. Jadi, kehangatan dan ikatan tiap angkatan itu memang sangat diperlukan," ujar Ketua Pelaksana, Muhammad Rizal Dwi Saputra.

Mahasiswa yang akrab disapa Rizal tersebut turut menjelaskan jika futsal dipilih karena merupakan olahraga yang paling umum. Dengan demikian, siapa pun dapat memainkannya. Termasuk para mahasiswi. "Mahasiswi seringkali tidak dapat bagian dalam turnamen semacam ini. Karena itu, kami hadirkan fun match putri," tambah mahasiswa angkatan 2020 tersebut.

"Aku sama sekali engga ada pengalaman. Ini pertama kali ikut main futsal di lapangan yang ada wasit dan lawannya. Baru tahu juga kalau waktu bola keluar ternyata ditendang, aku kira dilempar," papar salah satu pemain futsal putri, Nadya Allifta Rifai.

Nadya mengaku jika kekompakan menjadi kunci keberhasilan timnya memenangkan pertandingan. "Kita teriak-teriak. Kompak pakai daster, kaca mata, dan lipstik merah," jelas anggota Tim Gold Glory Gospel ini.

Hadirnya pertandingan futsal putri ini disambut positif oleh para pemain putra. Salah satunya adalah Rizki Al-Afidz. "Jadi ada sesuatu yang baru dihadirkan di sini. Seperti ada emansipasi."

Atmosfer kekeluargaan dapat dilihat dari adanya pendukung yang turut membawa atribut dan menyanyikan yel-yel. Hal ini merupakan inisiatif mereka sendiri. Panitia tidak memberi arahan khusus mengenai mekanisme penyampaian dukungan.

"Penonton histeris sampai capai lihatnya. Tenggorokan juga kering. Seru banget," tutur Siti Zulaikhah menceritakan pengalamannya kala menonton pertandingan.

Pelaksanaan turnamen ini tentu bukan tanpa kendala. Belum ada pengalaman yang dimiliki oleh panitia pelaksana menjadi hal yang sempat dikeluhkan oleh Rizal. "Dulu teman-teman panitia masuknya ketika pandemi jadi nihil pengalaman. Acara ini juga masih perlu banyak koreksi."

Ketika pelaksanaan turnamen, bahkan sempat terjadi insiden kecil akibat pemain yang terbawa emosi. Namun menurut Siti, kejadian semacam itu merupakan hal yang wajar. "Kalau berantem di lapangan engga masalah. Nanti setelah selesai, baikan lagi."

Hal senada juga diungkapkan Rizki. "Setiap kompetisi pasti ada sisi emosionalnya dan kadang engga terbendung. Tapi nanti setelah pertandingan kita bisa fair play lagi." Dirinya turut mengungkapkan jika permainan futsal mahasiswa humas sudah sangat berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun