Pada 18 Maret 2020, PT Semen Padang genap berusia 110 tahun. Menjadi sebuah perusahaan dengan konsistensi eksistensi sejak era kolonial hingga era milenial bukanlah suatu hal yang mudah. Hal tersebut merupakan sebuah pencapaian besar PT Semen Padang dalam menghadapi berbagai tantangan, salah satunya yakni persaingan yang ketat di industri persemenan Indonesia.
Beragam inovasi terkait teknologi pengolahan, produk turunan, sistem kerja hingga solusi terhadap isu lingkungan serta sosial diciptakan dan dikembangkan sebagai langkah terbaik dalam menjaga eksistensi PT Semen Padang seiring dengan perkembangan zaman. PT Semen Padang merupakan perusahaan BUMN produsen semen tertua di Indonesia.Â
erawal dari nama NV Nederlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM) yang dikuasai oleh pemerintah Belanda, pemerintah Republik Indonesia kemudian menasionalisasi hingga berganti nama menjadi PT Semen Padang pada 5 Juli 1958. Pada 1995, pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya ke PT Semen Gresik (Persero), Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Saat ini, pemegang saham PT Semen Padang adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %.
Selama 110 tahun, PT Semen Padang hadir untuk memenuhi kebutuhan negeri dan selalu melakukan inovasi yang visioner, serta melakukan perbaikan demi perbaikan sebagai upaya menjawab permasalahan bangsa dan membangun negeri. Dengan visi "menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara", PT Semen Padang berusaha memberdayakan seluruh potensi yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas perusahaan, masyarakat, dan lingkungan yang lebih sejahtera, mandiri, serta berkelanjutan.
PT Semen Padang telah banyak berkontribusi pada hampir semua aspek kehidupan, tak hanya untuk wilayah Sumatera Barat, melainkan untuk membangun negeri tercinta, Indonesia. Kontribusi secara nyata yang diberikan oleh PT Semen Padang untuk Indonesia sesuai dengan slogannya yakni "Kami Telah Berbuat Sebelum Orang Lain Memikirkannya" terbukti sudah dilakukan sejak dulu yang ditunjukan melalui pembangunan infrastruktur negara seperti Jembatan Barelang-Kepulauan Riau pada 1992, Jembatan Siak-Riau pada 2002, pembangunan Kelok Sembilan-Sumatera Barat pada 2003, pembangunan Bandara Kualanamu-Sumatera Utara yang dibangun pada 2006, pembangunan Masjid Raya-Sumatera Barat pada 2007, pembangunan Semen Padang Hospital-Sumatera Barat pada 2009, Jembatan Gentala Arasy-Jambi pada 2012, Jalan Tol Medan Binjai-Sumatera Utara pada 2015, dan masih banyak lainnya.
Berdasarkan laporan keberlanjutan PT Semen Padang pada 2017, PT Semen Padang yang memiliki 1.625 karyawan dengan rata-rata jam pelatihan karyawan selama 30 hingga 50 jam mampu memproduksi sebanyak 7,44 juta ton semen dan memperoleh pendapatan sebanyak 6.652 miliar rupiah dengan laba tahun berjalan mencapai 499 miliar rupiah.
Dari besarnya pendapatan yang diperoleh PT Semen Padang, sebanyak 528 miliar rupiah dialokasikan untuk negara dalam bentuk pajak dan retribusi. Selain itu, sebanyak 8,22 miliar disalurkan sebagai dana pinjaman, dan sebanyak 12,96 miliar disalurkan sebagai dana pemberdayaan masyarakat melalui Forum Nagari. Dari besarnya produksi dan kegiatan industri yang dilakukan, PT Semen Padang juga berupaya menerapkan green industry sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Hal tersebut direalisasikan dengan penanaman 4.502 pohon pada lahan seluas 251 hektar pada 2017 silam, dan sebanyak 43.117 ton emisi CO2 dapat dikurangi dari pengoperasian WHRPG.
PT Semen Padang juga berperan aktif di bidang pendidikan dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada siswa SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi yang berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Selain itu, PT Semen Padang juga mendirikan Yayasan Pendidikan Igasar yang juga menaungi sekolah TK, SD, SMP, dan SMA/SMK.
Di bidang ekonomi, PT Semen Padang sebagai tonggak bagi tumbuhnya perekonomian, khususnya di wilayah Sumatera Barat. PT Semen Padang memberikan sumbangan besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Sumatera Barat, membina lebih dari 1.700 UMKM mitra binaan, dan memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Badan Amil Zakat (BAZ) sebagai upaya dalam mewujudkan pemerataan ekonomi.
Di bidang olahraga, kontribusi PT Semen Padang juga terbilang cukup besar. Salah satu klub sepak bola professional yakni PS Semen Padang, juga tak lepas dari peran dan dukungan PT Semen Padang. Berbagai upaya lain yang dilakukan PT Semen Padang guna meningkatkan kualitas kehidupan di antaranya melalui kebijakan CSR atau Corporate Social Responsibility "Basinergi Membangun Negeri", program kemitraan, dan program bina lingkungan.
Selain itu, dalam mengelola lingkungan yang lebih baik juga telah PT Semen Padang atur melalui program Semen Padang Elok Nagari, pengendalian emisi, penggunaan energi, ekonomi sirkuler, pengendalian air, pasca tambang, dan keanekaragaman hayati. Semua tujuan yang hendak dicapai melalui misi yang dijalankan tentunya dapat tercapai dengan menciptakan kondisi internal yang baik dan nyaman bagi para karyawan dan semua yang terlibat di dalamnya, mengutamakan keamanan dalam bekerja melalui pelatihan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sehingga dapat berkarya memupuk inovasi melalui program Semen Padang Pandai Nagari, Human Capital Master Plan (HCMP), pengembangan kompetensi pekerja, serta hubungan sosial pekerja.
